jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, merasakan gempa pada Kamis malam yang berpusat di Teluk Tomini, Kabupaten Parigi Moutong.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan getaran gempa yang dirasakan masyarakat Sirenja berasal dari aktivitas sesar lokal di Teluk Tomini, Parigi Moutong.
BACA JUGA: BMKG Catat 39 Kali Gempa di Bayah Banten, Getaran Terasa hingga Benda Bergoyang
"Gempa tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Palu Sujabar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, masyarakat Sirenja sempat merasakan getaran gempa skala III MMI, atau getaran dirasakan secara nyata dalam rumah atau seperti truk berlalu beberapa saat pada Kamis (29/2) malam sekitar pukul 23.34 WITA.
BACA JUGA: Gempa M 4,1 Mengguncang Jembrana Bali, Getaran Terasa hingga di Banyuwangi
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat setempat untuk tidak khawatir karena getaran yang dirasakan itu berasal dari gempa dangkal yang timbul akibat adanya aktivitas sesar lokal.
Berdasarkan analisa petugas BMKG pusat episenter gempa berada di Teluk Tomini, pada kedalaman 5 kilometer, atau berjarak 7 kilometer arah Timur Laut Toribulu, Parigi Moutong.
BACA JUGA: Ibu Bunuh Anak Kandung dengan Cara Diberikan Racun
"Hasil pemodelan juga ditemukan gempa tersebut berkekuatan 4,4 magnitudo," kata dia,
Meski demikian kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat di Sirenja, Donggala maupun juga di Toribulu, Parigi Moutong yang dari jaraknya terjangkau dari pusat gempa itu.
Penting untuk diingat, menurut dia, bila merasakan getaran seperti maka sebelum kembali ke dalam rumah akan lebih baik periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Prabu Revolusi, Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti