Masyarakat Kota Dumai Inginkan Figur Jujur Menang Pilkada

Popularitas Wali Kota Terlampaui Wawako

Minggu, 31 Mei 2015 – 02:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kota Dumai di Riau akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Desember nanti. Sejumlah nama pun mulai disebut-sebut bakal menyemarakkan pemilihan wali kota di daerah kaya minyak itu.

Berdasarkan hail survei Indonesia Network Election  Survey (INES), beberapa nama mulai bersaing dari sisi popularitas. Menariknya, dari survei INES itu diketahui bahwa popularitas Wali Kota Dumai,  Khairul Anwar justru dikalahkan oleh wakilnya, Agus Widayat.

BACA JUGA: Kubu Agung Tegaskan Belum Ada Islah Kepengurusan

Direktur  Eksekutive INES,  Widodo Tri  Sektianto dalam rilisnya ke media, Sabtu (30/5) mengatakan, Agus berada di posisi teratas dalam hal popularitas di antara nama-nama yang disebut bakal bersaing di Pilwako Dumai. Popularitas Agus mencapai 25,4  persen, sedangkan Khairil di angka 15,4 persen persen. “Tingginya popularitas Agus dan Khairil karena menyandang status incumbent,” ujar Tri.

Namun demikian, lanjut Tri, nama lain juga mulai muncul ke permukaan. Dalam survei INES yang dilekukan selama periode 10 hingga  20 Mei 2015 atas 1200 responden di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan di Dumai, ada nama Tito Sugito, Sunaryo, Zulkifli AS dan Nurdin Budin, M Ikhsan, Eko Suharjom serta Wan Syamsir.

BACA JUGA: SBY Umumkan Kepengurusan Baru PD, Ini Dia Susunannya

Tito yang dikenal sebagai politikus PDIP, memiliki popularitas 14,6 persen. Sedangkan Sunaryo yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Dumai dari PAN, popularitasnya mencapai  11,3 persen.

Di bawah Sunaryo ada nama nama mantan Wali Kota Dumai, Zulkifli AS yang memiliki popularitas 8,2 persen. Selanjutnya ada nama Nurdin Budin dengan popularitas 6,1 persen. Nurdin yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis buruh, kini merupakan sekretaris DPC Gerindra Dumai

BACA JUGA: Perkirakan Proses Pilkada Serentak Bakal Banyak Masalah

Di bawah Nurdin ada nama akademisi Universitas Riau, M Ikhsan. Kader PKS itu memiliki popularitas  5,3 persen.

Sedangkan politikus Partai Demokrat (PD) Eko Suharjo memiliki popularitas 4,3 persen. Nama terakhir adalah mantan Sekda Provinsi Riau, Wan Syamsir dengan popularitas  3,2 persen.

Namun demikian Tri juga mengingatkan agar partai politik yang hendak mengusung calon di Pilwako Dumai tidak hanya mengandalkan popularitas. Sebab, masyarakat Dumai juga melihat faktor rekam jejak, kemampuan, kompetensi, pengalaman, latar belakang profesi hingga dukungan dari para tokoh agama.

Tri menjelaskan, responden secara keseluruhan mengharapkan kepala daerah terpilih adalah figur yang jujur dan bisa dipercaya (52,5 persen), bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (17 persen), perhatian pada rakyat (14,90 persen), serta punya ketegasan (7,9  persen).

“Jadi partai politik yang akan mengusung calon di pilkada Kota Dumai tidak hanya menyosialisasikan calon agar populer, tapi juga membuat masyarakat melek dan tidak hanya terpengaruh janji-janji,” ujar Tri.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Fahri, Kisruh PSSI Bisa Mengarah HMP ke Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler