JAKARTA - Ketua Umum Gebu Minang, Mayjend TNI (Purn) Asril H Tanjung menyatakan bahwa Kongres Kebudayaan Minangkabau Gebu Minang (KKM GM) 2010 akan dilaksanakan pada 12 dan 13 Desember 2010 mendatang di Balai Sidang Bung Hatta, Kota Bukittinggi, Sumatera BaratMenurut Asril, kongres tersebut merupakan amanat Musyawarah Besar (Mubes) Gebu Minang Desember 2005 lalu di Kota Sawahlunto.
"Sebagai suatu amanat, pengurus Gebu Minang tentu harus melaksanakannya demi kepentingan masyarakat dan masa depan Minangkabau," tegas Asril Tanjung, kepada pers, di Jakarta, Minggu (21/11).
Dijelaskannya, ada lima pokok bahasan dalam KKM GM
BACA JUGA: Dibuka, Pengunjung Serbu Candi Borobudur
Pertama memusyawarahkan rumusan-rumusan untuk megimplementasikan pengamalan dari Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)Pokok bahasan kedua, lanjut Asril, KKM GM 2010 mencoba untuk memberikan kontribusi pemikiran terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat nagari
BACA JUGA: Penerbangan Jogja Hanya Siang Hari
"Pentingnya tema ini karena salah satu unsur pimpinan nagari (wali nagari) saat ini telah dijadikan sebagai ujung tombak pemerintahan di MinangkabauPokok bahasan ketiga, secara spesifik kongres akan membincang potensi ekonomi maritim dan strategi menyejahterakan masyarakat pesisir sepanjang 400 kilometer yang berdomisili mulai dari pantai Silapiang di ujung utara Kabupaten Pasaman Barat hingga ke Inderagiri di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Dari berbagai survey ditemukan bahwa saudara kita yang berdomisli di pantai relatif kurang beruntung di banding dengan yang tinggal di daratan
BACA JUGA: Jelang Kunjungan SBY, Papua Disteril
Sementara potensi kemaritiman yang dimiliki oleh Sumatera Barat masih belum dioptimalisasi," kata mantan Kastaf Kostrad TNI AD itu.Sebagai suatu sumber ekonomi ranah, lanjutnya, menggeliatkan potensi ekonomi kemaritiman ini memerlukan pemikiran dan komitmen bersama"Dalam konteks berpikir yang demikian itu, Gebu Minang merasa berkewajiban untuk membuat dan mengusulkan langkah-lankah ekonomi maritim melalui kongres KKM GM."
Masih dalam konteks penguatan dan pembangunan nagari, KKM GM 2010 secara spesifik juga akan membahas masalah hak anak nagari atas tanah ulayat yang akhir-akhir ini ditemukan fakta beralihnya hak atas tanah ulayat kepada pihak lain dan menutup akses manfaat bagi masyarakat hukum adat selaku pemilik hak atas tanah ulayat.
Tema terakhir, kata Asril Tanjung, terkait langsung dengan posisi Sumatera Barat secara keseluruhan yang karena letak geografisnya ternyata ranah Minangkabau masuk dalam kawasan rawan bencana gempa dan tsunami.
Untuk itu, panitia kongres menyiapkan tema "Mitigasi dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana" dengan mendatangkan sejumlah pakar untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang gempa dan tsunami, serta langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat dalam meminimalisir potensi korban dan kerugian.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 20 Hari, Ribuan Warga Magelang Terpaksa Makan Singkong
Redaktur : Tim Redaksi