Masyarakat Minta Realisasi 4 Pilar

Kamis, 17 Mei 2012 – 02:44 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari mengatakan selama berlangsungnya penyelenggaraan sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara hal yang paling banyak digugat peserta adalah soal tataran implementasi dan realita. Pancasila sendiri sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menurut Hajriyanto tidak pernah dipermasalahkan.

"Yang paling banyak digugat itu adalah tataran realita. Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara tak pernah digugat," kata Hajriyanto Thohari, di gedung MPR, Senayan Jakarta, Rabu (16/5).

Bahkan lanjut dia, dalam berbagai diskusi diantara sesama peserta muncul pertanyaan kritis antara lain mengatakan yang wajib disosialisasi 4 Pilar ini sesungguhnya penyelenggara negara, bukan rakyat. "Alasan mereka yang pegang kendali itu kan penyelenggara negara, mestinya mereka yang disosialisasi, rakyat belum perlu-perlu amat," ucapnya.

Berangkat dari fakta tersebut di atas dan banyaknya lapisan masyarakat melalui ormas yang ingin mengikuti sosialisasi 4 Pilar, maka memasuki paruh waktu tahun 2012 ke depan MPR akan lebih fokus melaksanakan program sosialisasi 4 Pilar yang hingga kini sudah antri sekitar 300 orman untuk ambil bagian, kata politisi Partai Golkar itu.

Selain mengungkap respon masyarakat terhadap sosialisasi 4 Pilar, Hajriyanto juga menjelaskan acara peringatan pidato Presiden Soekarno tentang lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 yang akan digelar 1 Juni 2012 mendatang oleh MPR.

"Berbeda dengan peringatan lahirnya Pancasila tahun lalu, peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni tahun 2012 di gedung MPR akan dinominasi oleh civil society sebagai isyarat ke publik bahwa Pancasila bukan hanya domain negara," kata Hajriyanto Y Thohari.

Demikian juga halnya dengan masalah toleransi. Menurut Hajriyanto yang sering terlibat langsung dengan diskusi 4 Pilar, mayoritas peserta berpendapat bahwa toleransi hanya disetujui dalam tataran wacana. "Begitu dilaksanakan terjadi kesenjangan di sana-sini," tegas Ketua PP Muhammadiyah itu.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin menambahkan pada acara peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni mendatang pimpinan MPR secara resmi telah mengundang empat pimpinan kekuatan civil society yakni PBNU, PP Muhammadiyah, PGI dan KWI.

"Pimpinan MPR secara resmi langsung mendatangi pimpinan civil society tersebut dan mereka menyatakan akan hadir dalam peringatan pidato Presiden Soekarno 1 Juni 1945," imbuh Lukman Hakim Saifuddin. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Menantang, Laporan Bisa Jadi Bumerang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler