jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah pusat dan daerah menempuh berbagai cara untuk meningkatkan literasi digital di bidang kesehatan.
Hal ini agar masyarakat makin menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah sejak dini sebelum sakit.
BACA JUGA: Good Doctor Terima Sertifikat PSEF
"Edukasi ini penting bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam keterangannya, Senin (8/8).
Pemerintah Kota Semarang, melakukan inisiatif dengan menggandeng pihak swasta, yakni penyedia telemedicine PT Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor), untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya melalui akses kesehatan digital.
BACA JUGA: Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Menyerang Wanita yang Memiliki Payudara Besar
Sinergi ini secara resmi telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Good Doctor akan memfasilitasi seminar daring atau memanfaatkan media sosial untuk penyampaian materi komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat Kota Semarang.
BACA JUGA: Banyak Pria Muda Mengeluh Sudah Ejakulasi Dini, Dokter Boyke Beri Kiat Begini
"Ini telemedicine pertama yang bekerja sama dengan Pemkot Semarang untuk akses kesehatan digital," kata Hendrar.
Data Profil Kesehatan Kota Semarang 2020 menunjukkan pemerintah melalui program kesehatan mengharapkan agar seluruh masyarakat hidup sehat. Indikator keberhasilan peningkatan kualitas hidup adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memadai.
Upaya tersebut harus didukung ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, biaya kesehatan murah dan dijangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama yang tidak mampu, sehingga rakyat mendapatkan manfaatnya secara merata dan tepat sasaran.
Hendrar mengatakan sejak Semarang mencanangkan Kota Sehat pada 2014, penghargaan di bidang kesehatan pada tingkat nasional telah diraih.
Penghargaan Swasti Saba untuk Kabupaten Kota Sehat yang diadakan dua tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri berturut-turut diterima oleh Kota Semarang pada 2015, 2017, 2019, dan 2021.
Data Profil Kesehatan Kota Semarang 2020 menyebutkan, alasan masyarakat memilih untuk tidak berobat jalan adalah waktu tunggu pelayanan lama dan tidak ada yang mendampingi. Kendala lain adalah rasio dokter dan penduduk yang belum ideal.
Menurut WHO, rasio dokter dan penduduk yang ideal adalah 1:1000. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Tengah 2021, jumlah dokter (termasuk dokter spesialis) di Kota Semarang sebanyak 791.
Sementara, jumlah penduduk Kota Semarang berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang 2021 sebanyak 1.687.222 orang, berarti rasionya sekitar 1:2133.
"Dengan kerja sama ini, kendala-kendala seperti itu bisa diatasi," ujar Hendrar.
Telemedicine merupakan pelayanan kesehatan yang dapat mengatasi hambatan berupa faktor geografis, biaya, dan waktu dengan hasil yang baik.
Dengan layanan telekonsultasi yang diberikan oleh Good Doctor, masyarakat Kota Semarang tidak perlu mengantre lama untuk memperoleh layanan kesehatan.
"Selain itu layanan daring ini bisa diperoleh kapan pun dan di mana pun sehingga sangat nyaman untuk masyarakat," kata Danu Wicaksana, Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad