Mata Komang Berkaca-kaca saat Zohri Dikerumuni Wartawan

Rabu, 18 Juli 2018 – 16:08 WIB
Komang Budagama, pelatih pertama Lalu Muhammad Zohri. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketika semua wartawan mengejar juara dunia junior lari 100 meter, Lalu Muhammad Zohri, dalam penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (17/7) malam, tampak ada sosok pria dengan raut tak muda lagi terus berjalan mengikuti kerumunan.

Pria yang mengenakan jaket biru itu tampak terus tersenyum melihat Zohri dikejar-kejar oleh awak media. Sesekali dia menyeka matanya yang tampak berkaca-kaca, menahan air mata yang mulai menggenang.

BACA JUGA: Pak Jokowi Anggap Lalu Muhammad Zohri Keliru

Saat JPNN menghampiri, terungkaplah bahwa sosok pria berjaket biru dan bertopi itu adalah kepala pelatih pusat pendidikan dan latihan pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB), Komang Budagama.

Tanpa polesan kepelatihannya, kesabarannya, dan kepercayaan dirinya yang terus memotivasi anak didiknya, mungkin masyarakat Indonesia tak akan bisa melihat Zohri yang kini sudah menjadi juara dunia junior.

BACA JUGA: Jawaban Tak Terduga Zohri Saat Ditanya Soal Bendera

"Saya senang, Zohri akhirnya jadi. Tugas saya sudah saya jalankan," katanya, dengan nada lirih tampak menahan perasaan harunya.

BACA JUGA: Pegadaian Beri 1 Kg Emas Untuk Lalu Zohri

Komang dari awal sudah melihat Zohri adalah atlet yang potensial, punya bakat alam, sehingga terlihat menonjol saat mengikuti kejuaraan daerah. Waktu itu, lanjut dia, Zohri menjadi salah satu yang tercepat dengan catatan waktu 11.20 detik.

"Saya ingat waktu itu catatan larinya masih dilihat pakai handtime (pencatat waktu genggam). Saya dan pelatih lain sepakat dia bagus, saya minta dia untuk masuk PPLP NTB. Saat itu 2015 akhir, di 2016 pertengahan, setelah sekolahnya selesai dia full bersama PPLP," ungkapnya.

Di bawah polesannya, Zohri mulai diperbaiki teknik dasar atau fundamental berlarinya. Memperbaiki start, kemudian melatih respon awal, dan juga meningkatkan kedisiplinan Zohri.

"Dia tak pernah protes. Dia menjalankan semua latihan dengan baik, dengan serius. Dia mau kerja keras, saya senang dia sudah ada di level ini sekarang," ungkapnya.

Zohri saat menjadi juara Kejuaraan daerah atletik di NTB memiliki catatan waktu 11,20 detik. Selama setahun lebih, dari 2016 awal sampai November 2017, peningkatan pesat ditunjukkan. Teknik berlari yang baik, membuat Zohri bisa menembus catatan waktu saat Kejurnas mencapai 10,25 detik.

"Setelah itu, dari Desember 2017 dia dilatih sama PB PASI. Tapi sampai saat ini dia masih atlet PPLP NTB, sekolahnya masih di PPLP NTB," terangnya.

Peningkatan waktu yang signifikan di bawah polesan Komang, berhasil disempurnakan oleh pelatih di PB PASI. Dia pun semakin tajam, dari 10,25 detik di bawah Komang, dipertajam menjadi 10,18 detik.

BACA JUGA: Pak Jokowi Anggap Lalu Muhammad Zohri Keliru

"Semoga dia bisa semakin baik lagi ke depan. Dia tak cepat puas dan terus latihan lebih keras lagi," tandasnya.

Kini, Komang akan menjalankan kembali tugasnya. Menemukan bibit potensial, dan memolesnya kembali agar menjadi mengkilap. Ibarat mencari permata di bawah tanah, tugasnya tentu tidak mudah, karena harus bisa jeli, cermat, dan jitu memilah, mana yang batu permata, dan mana yang hanya batu biasa. Selamat bertugas Pak Komang! (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahuilah, di Semifinal Lalu Muhammad Zohri Peringkat IV


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler