Mata Siswi SMP di Palembang Buta Setelah Berobat di Bidan

Jumat, 09 Agustus 2024 – 17:38 WIB
Berlia didampingi sang Ibu Nila Sari. Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

jpnn.com, PALEMBANG - Berlia Sari (13) siswi SMP di Palembang mengalami kebutaan usai berobat ke salah satu oknum bidan di Jalan Suka Karya, Kecamatan Sukarami Palembang, Selasa (4/6) lalu.

Nila Sari, ibu korban menjelaskan bahwa kronologi kejadian berawal saat dia membawa sang anak berobat ke bidan yang tak jauh dari rumahnya.

BACA JUGA: Alergi Obat-obatan, Ria Ricis Terpaksa Masuk IGD

"Awalnya muntah-muntah tidak mau makan, tidak enak badan, terus saya ajak berobat ke bidan yang tidak jauh dari rumah, ada seperti keringat malam sedikit (ibunya sambil menunjuk perut sang anak)," jelas Nila,  Jumat (9/8/2024).

Setelah dibawa ke bidan tersebut, korban diberi enam jenis obat.

BACA JUGA: Wajah Guru Disiram Air Keras Hingga Alami Kebutaan, Pelakunya Tak Disangka

Namun, setelah memakan obat tersebut tubuh korban seperti melepuh.

"Pada saat besok harinya mulai ada (seperti melepuh) saya kira cacar, pada siang harinya tambah banyak, obat masih tetap diminum 3 kali sehari, mengikuti anjuran dari bidan, karena saya ingin agar anak saya cepat sembuh," kata Nila.

BACA JUGA: Tinjau Operasi Katarak Gratis, Puan Dorong Percepatan Penanggulangan Kebutaan

Namun, setelah beberapa hari kemudian, kondisi korban makin parah hingga sekujur tubuhnya seperti melepuh dan mata sang anak tidak bisa dibuka.

"Ada ruam merah juga di sekitar mata, " terang Nila.

Melihat kondisi korban yang makin parah, akhirnya Nila membawa sang anak ke Rumah Sakit Charitas Myria Palembang.

"Saat diperiksa oleh tim medis dan tim medis mereka bilang akibat alergi obat, " beber Nila.

Kondisi di sekitar mata korban bertambah parah, korban pun dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang dan menjalani operasi kornea mata menggunakan BPJS Kesehatan.

"Untuk matanya itu sempat masih bisa melihat, tetapi, untuk sekarang tidak bisa melihat lagi. Sebab, kata dokter kalau tidak dioperasi matanya jebol (bola matanya keluar). Anak saya bisa melihat lagi, harus ada donor kornea mata. Namun, biayanya mahal," papar Nila.

Melihat kondisi yang dialami anaknya, Nila pun melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Palembang, atas dugaan Tindak Pidana Kejahatan Tenaga Kesehatan atau malpraktik yang dilakukan oleh oknum bidan, Rabu (17/7/2024).

Nila berharap anaknya mendapatkan keadilan sebab dia merupakan janda dan korban masih ingin bersekolah.

"Harapan anak saya bisa sembuh dan mendapat keadilan, kasihan dia masih mau sekolah. Saya sudah janda Pak, kerjaannya hanya mulung," tutup Nila. (mcr35/jpnn) 


Redaktur : Natalia
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler