jpnn.com, JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) hanya menargetkan penambahan maksimal tujuh gerai baru pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian mengatakan, pihaknya akan menambah satu gerai Hypermart.
BACA JUGA: 2 Alasan Pelaku Industri Ritel Tetap Percaya Diri
Sementara itu, empat sampai enam gerai yang lain berupa Hyfresh dan Foodmart.
”Target tersebut relatif stagnan. Sama seperti tahun lalu,” ujarnya, Selasa (30/4).
BACA JUGA: Saran Penting untuk Pelaku Bisnis Ritel
Secara umum, menurut Danny, industri ritel masih berpeluang tumbuh, khususnya sektor grocery.
Di Indonesia, sektor tersebut ditopang pertumbuhan kelas menengah dan pergeseran minat belanja masyarakat dari pasar tradisional ke ritel modern.
BACA JUGA: Pemilu dan Pilpres 2019 Beri Berkah Bagi Industri Ritel
Tahun ini MPPA akan menginvestasikan belanja modal Rp 150 miliar. Dana itu sepenuhnya diambilkan dari kas internal perusahaan.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memprediksi pertumbuhan industri ritel sampai akhir 2019 mencapai sepuluh persen.
Tahun lalu realisasi pertumbuhan industri ritel sekitar sembilan persen. Aprindo memasang target konservatif karena pertumbuhan ekonomi global saat ini belum bisa dipastikan.
Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta mengatakan bahwa kini pola belanja dan konsumsi masyarakat semakin tidak terprediksi.
Penyebabnya adalah kemajuan teknologi digital dan perubahan perilaku masyarakat.
Persaingan dengan pedagang dalam jaringan (daring) dan media sosial juga mengganggu potensi penjualan ritel modern.
”Ada ceruk yang terambil sehingga kami harus lebih kreatif memasarkan barang,” ungkap Tutum. (agf/c6/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Landak Berhasil Menjual Beras Lokal ke Pasar Modern
Redaktur : Tim Redaksi