jpnn.com, SURABAYA - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur April Wahyu mendorong para pengusaha ritel konvensional segera beradaptasi dengan dunia online.
Aprindo mulai mempersiapkan transformasi bisnisnya ke dunia digital. Itu disebabkan kinerja bisnis ritel konvensional semakin lesu.
BACA JUGA: Pemilu dan Pilpres 2019 Beri Berkah Bagi Industri Ritel
Padahal, target pertumbuhan tahun ini mencapai 15 persen. Karena itu, para pengusaha ritel perlu berinovasi.
Salah satu caranya adalah dengan menyeriusi berdagang secara online.
BACA JUGA: Genjot Pangsa Pasar, Produsen Atap Rambah Sektor Ritel
”Sebenarnya, ritel-ritel yang menjadi anggota Aprindo sudah bergerak ke arah sana. Mereka mulai mempersiapkan tools supaya bisa masuk pasar online,” kata April, Selasa (5/2).
Bisnis ritel konvensional, menurut dia, sedang tidak bergairah. Pada awal tahun saja, banyak ritel yang tutup. Terutama ritel jenis hypermarket dan supermarket.
BACA JUGA: Kota Bekasi Segera Larang Penggunaan Plastik
”Ketika secara bisnis memang merugi, mau tidak mau kita harus tutup. Nanti biasanya pengusaha mencari lokasi baru yang lebih menguntungkan,” ucap April.
Perubahan gaya hidup masyarakatlah yang mengakibatkan banyak ritel konvensional yang tutup.
Selain karena invasi ritel online, kecenderungan masyarakat untuk berbelanja dalam skala kecil ikut memengaruhi bisnis ritel konvensional.
Hal tersebut mendorong pesatnya pertumbuhan minimarket. Konsumen yang biasanya belanja bulanan dalam skala besar kini memilih belanja harian di minimarket. Skalanya lebih kecil.
Karena itu, April mengimbau para pengusaha ritel segera beradaptasi dengan perubahan tersebut.
”Inilah yang membuat para peritel harus melihat peluang mana yang bisa digarap. Kalau melihat pola seperti ini, yang jelas ke depan ritel cenderung ke format yang lebih kecil,” ujar April. (ell/c6/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Ritel Harus Integrasi dengan Sistem Digital
Redaktur & Reporter : Ragil