Mau 'Kondangan' Malah Tewas Kena Bom

Kamis, 06 Agustus 2009 – 19:49 WIB
HARI-HARI - Beberapa orang pria warga Afghanistan, duduk di antara puing bangunan, di sela momen kampanye pemilihan presiden beberapa hari lalu, sementara operasi militer Barat dan peledakan bom terus saja berlangsung di negeri itu. Foto: Rafiq Maqbool/AP.
KABUL - Jalan hidup, termasuk ajal, mungkin memang sudah benar-benar tak bisa diduga, di daerah rawan konflik seperti AfghanistanBuktinya, dalam sebuah kejadian peledakan bom di kawasan selatan negeri itu, Kamis (6/8) waktu setempat, sebanyak 21 orang - termasuk para wanita dan anak-anak - yang tengah berangkat ke pesta pernikahan, harus menjadi korban tewas.

Sebagaimana dilaporkan situs Al Jazeera, berdasarkan keterangan pejabat setempat, bom yang meledak di Distrik Garmser, sebelah utara Helmand itu, merupakan sebuah bom atau ranjau pinggir jalan (roadside bomb)

BACA JUGA: Obama Tetap Wanti-wanti Korut

Disampaikan juga, selain para korban tewas, saat ini setidaknya enam orang lainnya tengah dirawat karena terluka akibat kejadian itu.

Sementara itu, dalam laporan khusus koresponden Al Jazeera, James Bay, dikatakan bahwa kejadian tersebut tampaknya bersamaan dengan beberapa peristiwa serupa lain, serta ada kaitannya dengan meningkatnya operasi pasukan internasional khususnya di wilayah Helmand.

"Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa ke-21 orang yang tewas (di Garmser) itu, tengah berada di bak sebuah truk dalam perjalanan mereka menghadiri pesta pernikahan," jelas Bay
"Sementara itu, sebuah kendaraan polisi juga diserang di Distrik Nad Ali, yang mengakibatkan lima orang tewas," tambahnya.

"Di (wilayah) Helmand, belakangan memang ada kecenderungan peningkatan operasi oleh pasukan internasional

BACA JUGA: Dikirimi Limbah, Brasil Kembalikan ke Inggris

Dalam sebulan terakhir khususnya, baik para personil pasukan AS maupun Inggris memang terus meningkatkan aktivitas mereka," ungkap Bay pula menyampaikan.

Kegiatan peledakan terakhir ini sendiri, juga disebutkan ada hubungannya dengan kunjungan pemimpin NATO yang baru, Anders Fogh Rasmussen, ke Afghanistan
Meski ini merupakan kunjungan pertamanya, namun seperti diketahui, tokoh baru organisasi pertahanan negara-negara Barat itu telah menyebutkan bahwa Afghanistan merupakan prioritas utamanya

BACA JUGA: Ibu Jacko Menangi Hak Asuh

Namun pernyataan dan keberadaan Rasmussen, justru diduga telah memancing kemarahan dari sejumlah tokoh Afghanistan, terutama kaum Taliban yang tak suka dengan meningkatnya aktivitas militer Barat di negeri tersebut(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Ribu Orang Iringi Jenazah Cory


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler