jpnn.com - Berawal dari iseng mencari pekerjaan, Tyas Ratna Azizah ternyata memperoleh hasil di luar dugaan. Perempuan kelahiran Kecamatan Karangpucung di Kabupaten Calacap, Jawa Tengah itu menjalani profesi yang tak terbayangkan sebelumnya. Yakni sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Karangpucung.
HARYADI NURYADIN, Cilacap
BACA JUGA: Bayi Ditemukan Tak Bernyawa di Kolam Limbah...Tega Banget Sih!
TANGANNYA masih memegang tisu untuk membersihkan jari dan muka dari kucuran keringat. Perempuan berjilbab itu langsung duduk di kursi sembari melihat tumpukan kertas dan harus diperiksa secepatnya.
Azizah mengaku sudah dua tabun ini menjalani pekerjaannya sebagai angora Satpol PP. Itu bermula ketika dirinya mengirimkan lamaran ke kantor camat yang ada di eks distrik Majenang tersebut.
BACA JUGA: CATAT! Pembakar Hutan Bakal Dipenjara 15 Tahun
Tampa disangka, surat lamarannya justru mendapat respons dari Kecamatan Karangpucung. Dari sanalah tiap hari dia harus menggenakan seragam khas sebagai Satpol PP.
"Dari situ saya langsung ditempatkan di sini (Satpol PP) karena belum ada tenaga administrasi," ujar lulusan STISIP Banjar angkatan 2013 itu.
BACA JUGA: 4 Pemain Persipura Pindah ke Ha..nu..ra, Ya! Hanura
Tugas dan pekerjaan di lingkungan kantor Kecamatan Karangpucung ini memang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Bahkan kala pertama kali mengirimkan surat lamaran, Azizah mengaku hanya iseng mencari lowongan pekerjaan.
"Usai kuliah lalu iseng-iseng kirim lamaran. Eh ternyata malah diterima jadi Satpol PP," tandasnya.
Seiring perjalanan waktu, ibu satu anak ini harus mengikuti seluruh kegiatan yang ada di sana. Termasuk terlibat dalam pengamanan jika pejabat teras di Kabupaten Cilacap tengah berkunjung ke sana.
Tugas pengamanan yang dia terima pertama kali saat ada kunjungan bupati. Karena tugas pula, dia tidak bisa menolak dengan alasan apapun. Alhasil, dia harus berada di barisan depan agar rombongan tiba di lokasi kegiatan tanpa hambatan.
Awal menjalani tugas seperti ini, Azizah mengaku sangat canggung, kikuk dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pasalnya, dia bertugas bersama kaum adam yang mendominasi pengamanan tersebut.
"Saat itu merasa canggung, kikuk dan bingung," kenangnya.
Dari pengalaman pertama itulah dia lantas bertanya banyak hal setiap kali menjalankan tugas di lapangan. Pertanyaannya justru banyak ditujukan kepada anggota TNI atau Polri.
Beruntung, azizah mendapatkan banyak bimbingan dari rekan-rekannya terutama saat berada di lapangan. "Saya sering diarahkan sama anggota polisi," katanya.
Dari komunikasi dengan rekan kerja itulah dia kini menjadi terbiasa jika harus melakukan pengamanan. Beberapa kali dia dipercaya untuk menjaga titik tertentu agar rombongan pejabat yang tengah berkunjung bisa tiba tanpa hambatan.
Bahkan, tak jarang Azizah juga bekerja pada alam hari. "Sudah sering nge-pam (tugas pengamanen, red) malam hari," ujarnya seraya tersenyum. (*/ttg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bunuh Neneknya, Remaja Ini Santai ke Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi