Mau Nyapres, Ical Disarankan Tak Banyak Tingkah

Rabu, 18 April 2012 – 13:31 WIB

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical)  yang sudah gembar-gembor siap maju sebagai calon presiden (capres) 2014 tak perlu mencurigai kehadiran tokoh-tokoh lain akan menjegalnya.
         
Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari, mengatakan,  sejauh ini tidak mendengar satu pun kesiapan tokoh Golkar, selain Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie.
         
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, JK pun menyampaikan kesiapannya sebagai capres sambil berlalu, dan sekarang yang siap hanya Ical. “Tidak ada alasan (Ical) mencurigai tokoh lain mengganggu proses (pencapresan Ical)," kata Hajriyanto Tohari, kepada wartawan di Gedung Senayan, Jakarta, Rabu (18/4).
         
Hajriyanto juga mengkritik dimajukannya Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar dari Oktober ke Juli 2012.  Ia menyatakan, pada dasarnya Golkar memiliki latar belakang ormas yang beragam.
         
Maka, kata dia, ketika isu pencapresan muncul, ada beberapa pandangan yang merupakan sebuah konsekuensi logis dari partai yang mempunyai akar sejarah ormas yang majemuk.
         
“Maka perlu kearifan, kebijaksaan, ketika ada agenda politik di luar kelaziman. Rapim lazimnya Oktober, lalu dimajukan. Itu gagasan yang boleh-boleh saja tapi harus dikomunukasikan dengan berbagai pihak karena Golkar majemuk,” katanya.
         
Apakah belum ada komunikasi terkait pemajuan Rapimnas itu? Hajriyanto mengatakan, memang belum dilakukan penjajakan dengan tokoh-tokoh di internal. Menurutnya, pemajuan agenda Rapinas itu semata-mata usulan DPD seluruh Indonesia yang diajukan kepada Ketua Umum.
         
“Kita tahu dengan latar belakang majemuk mestinya DPP jangan terlalu legal formalistik,” katanya.
         
Menurutnya, memang betul DPD punya hak untuk mengusulkan agenda politik, tapi hendaknya disikapi lebih arif, jangan sampai terlalu berpijak pada ketentuan yang legal formal. “Secara organisasi betul, tapi lihat kemajemukan usulan itu dikomunikasi lebih dulu," kata Hajriyanto. 
         
"Bila ada agenda politik di luar kelaziman hendaknya dikomunikasikan lebih dulu,” tambahnya. Dia mengaku tidak tahu alasan tepatnya Rapimnas itu dipercepat. "Saya tidak tahu pasti karena saya bukan pengusur DPD," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagi Ngantor, Sore Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler