Mau Pindah Markas, BPN Prabowo Sepertinya Sedang Panik

Senin, 10 Desember 2018 – 17:47 WIB
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (TKN Jokowi-Ma'ruf) Arya Sinulingga dan Monang Sinaga selaku media officer TKN dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (23/11). Foto: TKN Jokowi-Ma'ruf for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Arya Sinulingga menduga kubu Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (Prabowo - Sandi) sedang panik. Dugaan Arya didasari rencana pemindahan markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi dari Jakarta ke Jawa Tengah.

Menurut Arya, pemindahan BPN Prabowo - Sandi ke Jateng justru menunjukkan kegagalan dalam menggarap suara di wilayah penting, yakni Jawa Barat dan Banten. “Akhirnya mereka menggeser ke Jawa Tengah. Itu adalah bukti bahwa mereka tidak mampu meraup suara," kata Arya di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

BACA JUGA: Respons KH Maruf soal Rencana BPN Prabowo Pindah ke Jateng

Arya mengatakan, TKN Jokowi - Ma’ruf tak mengkhawatirkan manuver BPN Prabowo - Sandi memindahkan markas pemenangan ke Jateng. Terlebih, Jateng merupakan provinsi yang menjadi lumbung suara Jokowi.

"Jawa Tengah itu basis yang sangat kuat untuk Pak Jokowi. Mereka merasakan bagaimana hasil pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi," kata dia.

BACA JUGA: Kubu Jokowi: Apa Sandi Bisa Bangun Perusahaan Tanpa Utang?

Sejauh ini, lanjut Arya, lembaga-lembaga survei menyebut pasangan Prabowo - Sandi tidak bisa menguasai DKI dan Jawa Barat. Oleh karena itu, katanya, BPN Prabowo - Sandi berupaya mendulang suara dengan menggarap Jateng.

Arya menambahkan, suara Sudirman Said ketika diusung Gerindra dan PKS pada Pilkada Jateng 2018 memang cukup besar. Namun, kata Arya, hal yang harus dicatat adalah Sudirman daat Pilkada Jateng berduet dengan Ida Fauziah yang notabene kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

BACA JUGA: Kiai Maruf Bakal All Out Berkampanye Mulai Januari

"Itu bukan Pak Sudirman Said sendiri. Bu Ida ada. PKB, NU di sana. Suara di sana dipengaruhi itu juga," jelas dia.

Ida, lanjut Arya, memiliki basis suara yang kuat dibanding Sudirman. Tanpa Ida, tambah Arya, Sudirman akan kalah telak mengingat Jawa Tengah merupakan basis PDI Perjuangan dan PKB.

"Survei-survei sampai hari ini malah mengatakan bahwa 70-an persen ke Pak Jokowi. Survei mereka juga mengatakan begitu," ujar politikus Partai Perindo itu.(tan/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Sebut Tindakan PAN Kalsel Luar Biasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler