jpnn.com - jpnn.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengembangkan kredit pemilikan rumah (KPR) mikro.
Hal itu dilakukan karena tak semua warga berpenghasilan rendah dapat mengakses program rumah subsidi yang difasilitasi pemerintah
BACA JUGA: Sinar Mas Land Luncurkan Cluster Bergaya Retro Classic
Wakil Kepala Wilayah 2 BTN Reinhard Harianja menyatakan, selama ini, hanya masyarakat berpendapatan tetap yang bisa mendapat kredit fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Mulai pegawai negeri hingga buruh pabrik. Sementara itu, mereka yang berpendapatan tidak tetap sulit memperoleh fasilitas subsidi kredit tersebut.
BACA JUGA: Jababeka Residence Tawarkan Fasilitas Superlengkap
’’Makanya, BTN meluncurkan program kredit mikro untuk non-fixed income,’’ katanya, Minggu (5/3).
Program itu lebih dulu diluncurkan di Semarang.
BACA JUGA: Apartemen Baru Pakuwon Group Laris Manis
Rencananya, program serupa dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jatim. ’
’Kami masih melakukan penjajakan. Kalau harga rumah subsidi dibatasi Rp 123 juta, plafon untuk KPR mikro hanya Rp 75 juta,’’ tuturnya.
Dia menambahkan, bentuk rumah yang dibiayai meliputi rumah baru dan bekas. Mulai pembangunan rumah di atas tanah kavling hingga renovasi.
Statusnya harus sertifikat hak guna bangunan (SHGB) atau sertifikat hak milik (SHM).
Uang muka yang dipatok relatif rendah, yaitu satu persen dengan bunga sekitar 12 persen dan tenor hingga sepuluh tahun.
’’Bila dihitung, cicilan per bulan bisa Rp 500 ribu saja,’’ ujarnya.
Selain memenuhi kriteria tersebut, masyarakat harus bergabung dengan asosiasi.
Di Semarang, BTN menggandeng Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso). Asosiasi itu menjadi penanggung jawab para anggotanya.
Untuk melihat kemampuan debitur, BTN mewajibkan mereka menabung selama tiga bulan berturut-turut.
’’Dengan demikian, risiko juga terukur. Tapi, kami yakin kredit macet rendah karena rumah menjadi kebutuhan utama,’’ ucapnya.
Kalaupun terjadi kredit macet, rumah tersebut bakal menjadi agunan.
Karena di Jatim baru masa penjajakan, pihaknya belum menentukan akan bekerja sama dengan siapa.
Sebab, peluang menggandeng paguyuban dan koperasi masih besar. Salah satu yang dilirik adalah para nelayan. (res/c18/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... APL Tawarkan Rumah Kebun untuk Konsumen Premium
Redaktur & Reporter : Ragil