jpnn.com, JAKARTA - Putri Nurul Arifin bernama Maura Magnalia Madyaratry meninggal dunia pada Selasa (25/1) karena henti jantung.
Suami Nurul, Mayong Suryo Laksono, mengatakan Maura sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, dinyatakan meninggal pukul 05.37 WIB.
BACA JUGA: Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia, Mayong Menduga Ini Penyebabnya
"Jadi sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong," lanjut Mayong saat ditemui di rumah duka di Depok, Selasa.
Nurul Arifin mengatakan putrinya itu sempat mengutarakan cita-citanya untuk merilis buku.
BACA JUGA: Suara Nurul Arifin Bergetar Saat Ceritakan Penyebab Putri Sulungnya Meninggal Dunia
Buku yang disiapkan putri sulungnya itu berisi tentang penggambaran diri Maura Magnalia.
Nurul Arifin juga mengatakan, Maura merupakan sosok yang antimainstream.
BACA JUGA: 4 Fakta R Mengaku Diperkosa, Rekaman CCTV Hotel Menunjukkan Adegan Mengejutkan
"Dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial," kata Nurul Arifin saat ditemui di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Selasa.
"Dia kan anaknya nyetrik, semalam saja dengerin lagu metal yang ibu belum pernah dengar sebelumnya. Menurut dia itu sosial demokrat," lanjut politikus Partai Golkar itu.
Di mata Nurul Arifin, Maura merupakan anak yang cantik dan sangat cerdas, serta eksentrik.
"Maura anak yang sangat cantik, sangat baik, sangat cerdas. Mungkin karena cerdasnya itu dia menjadi eksentrik," ujar Nurul.
"Dia kan belajar S2 di Sydney University tentang social culture, kebudayaan masa kini yang nerobos segala macam. Dia berminat dengan hal seperti itu," tambah Mayong.
Sementara itu, Lucky yang merupakan salah satu sahabat Maura menambahkan, Maura menuangkan seluruh pengalaman hidupnya dengan jujur di buku tersebut.
"Basically, pengalaman hidupnya dia, baik buruknya, itu sejujurnya diutarakan di situ tanpa berlebihan," kata Lucky. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Soetomo