Maurizio Sarri Pecahkan Rekor Jose Mourinho

Jumat, 31 Mei 2019 – 13:39 WIB
Maurizio Sarri. Foto: AFP

jpnn.com, BAKU - Arsitek Chelsea Maurizio Sarri lega seusai final Liga Europa 2018-2019 kemarin (30/5) di Stadion Olympic Baku, Azerbaijan. Sebagai ungkapan kegembiraan, Sarri segera membuka cerutu kesukaannya dan menyedotnya di pinggir lapangan.

Sarri resmi melepas gelar Mr Runner-up berkat kemenangan 4-1 Chelsea atas Arsenal di partai puncak Liga Europa musim ini. Inilah trofi perdana Sarri setelah berkarier sebagai pelatih dalam 29 tahun.

BACA JUGA: Hazard Ucap Kata Perpisahan

“Inilah waktunya untuk bersenang-senang. Setelah perayaan bersama klub saya akan duduk untuk membicarakan apa yang klub inginkan dari saya untuk diimprovisasikan musim depan,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia. “Dan sebaliknya saya akan mengungkapkan apa yang saya mau dari klub untuk periode selanjutnya,” tambah Sarri.

Pelatih kelahiran Naples Italia itu seolah mewujudkan apa yang diikrarkannya pada awal musim. Dalam wawancara dengan beIN Sports pada awal musim, Sarri berkata ingin meraih trofi perdana dalam karir bersama Chelsea.

BACA JUGA: Gila! Sikat Arsenal 4-1, Chelsea Juara Liga Europa Tanpa Terkalahkan

Sebelum sukses di Liga Europa musim ini, Sarri terjegal dua kali. Semuanya oleh Manchester City. Pada awal musim di ajang FA Community Shield. Yang kedua Februari lalu kalah dalam adu penalti di final Piala Liga.

Squawka mencatat trofi perdana Sarri sepanjang kariernya ini ternyata memecahkan rekor milik Jose Mourinho. Yakni sebagai pelatih dengan usia tertua yang menang di Europa League. Ketika Mourinho menang bersama Manchester United musim 2016-2017, usianya ketika itu 54 tahun 118 hari. Sedangkan Sarri mengangkat trofi Liga Europa pada usia 60 tahun 139 hari.

BACA JUGA: Sebelum Chelsea Vs Arsenal, Inilah Finalis Liga Europa dalam 10 Tahun Terakhir

(Baca Juga: Gila! Sikat Arsenal 4-1, Chelsea Juara Liga Europa Tanpa Terkalahkan)

“Saya masih memiliki kontrak dua tahun disini. Kalian tahu saya mencintai level kompetisi di Premier League dan saya beruntung karena saya berada di Chelsea,” tutur Sarri.

Pernyataan Sarri tersebut semakin menebalkan kabar mengenai tarik ulur masa depan Sarri bersama Chelsea.

Tuttosport sudah melepas laporan yang disertai foto kalau Chairman Chelsea Peter Buck bertemu dengan Presiden Juventus Andrea Agnelli di hotel tempat Chelsea menginap. Pembicaraan itu diyakini akan berdampak kepada masa depan Sarri di Chelsea periode selanjutnya.

Yang spesial lagi dari pencapaian Sarri di Liga Europa ini adalah Chelsea sama sekali tidak terjamah kekalahan. Diantara 15 pertandingan sejak fase grup, Sarri menang 12 kali dan tiga kali seri.

Sejak pergantian milenial, hanya Chelsea (Liga Europa 2018-2019), Barcelona (Liga Champions 2005-2006) dan Manchester United (Liga Champions 2007-2008) yang tak kalah saat jadi juara di pentas Eropa. “Karena itu saya bisa katakan label musim ini bukan lagi bagus melainkan luar biasa,” kata Sarri.

Pada pertandingan kemarin, Chelsea maupun Arsenal sama-sama gagal membuat gol di babak pertama. Barulah di babak kedua lima gol terlahir. Empat gol Chelsea diciptakan Olivier Giroud pada menit ke-49, Pedro Rodriguez (60'), dan Eden Hazard (65'-pen, 72'). Sementara satu-satunya gol The Gunners dikontribusikan Alex Iwobi (69').

Bintang Chelsea di final Eden Hazard kepada BT Sport mengatakan ketika skor imbang tanpa gol di babak pertama terjadi, Sarri menenangkan timnya di ruang ganti. Chelsea hanya membuat lima tembakan dan dua diantaranya on target. Arsenal yang lebih parah. Dari empat tembakan tak ada satupun yang on target!

“Pelatih meminta kami tenang dan bermain seperti yang kami tunjukkan pada babak pertama. Kedua tim mengalami stres pada babak pertama namun setelah kami mencetak gol, semuanya makin rileks,” tutur Hazard.

Football London kemarin menulis kalau gelandang Chelsea Jorginho menjadi aktor penting memutus serangan Arsenal. Pemain 27 tahun itu membuat sepuluh tekel dan tujuh diantaranya sukses. Menurut situs UEFA, tujuh tekel sukses dalam satu laga adalah jumlah terbanyak seorang pemain dalam 90 menit.

Sementara itu, The Telegraph menulis kalau usia Sarri saat memenangi trofi perdananya merupakan yang tertua dari lima liga elite Eropa. Usia Sarri (60 tahun) melebihi Nereo Rocco (50 tahun) dan Bill Shankly (50 tahun) saat menang trofi perdananya. “Usia ideal manajer menang trofi perdana adalah 43 tahun,” tulis The Telegraph. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Vs Arsenal: Pembuktian Terakhir Petr Cech


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler