jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengucapkan selamat Hari Buruh atau May Day untuk seluruh pekerja di Indonesia.
Melalui akun @AgusYudhoyono di Twitter, mantan tentara yang kini memimpin partai politik itu mengaku mencermati maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah wabah COVID-19 dan isu-isu lain soal ketenagakerjaan.
BACA JUGA: AHY Tarik Putri Wapres Masuk DPP Demokrat
AHY dalam twitnya menyitat data dari salah satu media nasional tentang sekitar 2,8 juta pekerja yang terkena PHK ataupun dirumahkan akibat pandemi COVID-19. Menurut dia, angka itu berdasar data per 13 April 2020.
"Hampir 2,8 juta pekerja formal dan informal yang dirumahkan dan di-PHK. Belum lagi pekerja yang bulan ini tak lagi menerima penghasilan, atau berkurang karena kondisi krisis perusahaan," ujar AHY melalui akun @AgusYudhoyono di Twitter, Jumat (1/5).
BACA JUGA: Aksi Pak Ganjar saat May Day Ini Bikin Terharu Para Buruh
BACA JUGA: Janji Jokowi pada Hari Buruh Internasional
Politikus muda kelahiran 10 Agustus 1978 itu menambahkan, permasalahan terkait ketenagakerjaan sudah ada sebelum pandemi COVID-19. Karena itu AHY mendorong pemerintah mengalokasikan dana program Kartu Prakerja untuk membantu buruh.
"Perlu mencermati kembali relevansi Kartu Prakerja sebesar Rp 5,6 triliun. Kami mendorong dana tersebut dialokasikan untuk bantuan langsung pada para buruh dan pekerja yang terdampak," ujarnya.
AHY juga menyoroti Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja yang menimbulkan kontroversi. Peraih penghargaan Adhi Makayasa saat lulus dari Akademi Militer itu mengharapkan pembahasan RUU Cipta Kerja ditunda terlebuh dahulu.
Menurut AHY, sebaiknya pemerintah fokus pada penanganan pandemi COVID-19. “Saat nanti dibahas kembali, kami mendorong pelibatan serikat pekerja; mereka adalah pihak yang terdampak langsung," kicaunya.
Lebih lanjut AHY juga mengatakan partainya konsisten mendorong pemerintah memprioritaskan tenaga kerja nasional untuk mengisi lapangan kerja seluas-luasnya.
"Beri kesempatan bagi tenaga kerja kita menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jalan perjuangan pemenuhan hak-hak buruh memang masih panjang," tuturnya.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang