jpnn.com - SEIBEDUK - Samuel Silitonga, siswa SMPN 16, Seibeduk, akhirnya ditemukan tewas mengambang dua hari setelah dia tenggelam di perairan kampung nelayan Piayu Laut, Seibeduk, Batam, Kepri. Keponakan Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak itu ditemukan sekitar 900 meter dari lokasi dia tenggelam.
Jenazah putra pasangan Sudianto Silitonga dan Royani Simbolon warga Bidadari, Seibeduk itu ditemukan nelayan setempat, Selasa (20/9) pagi sekitar pukul 09.20 WIB.
BACA JUGA: Pasokan Ikan Laut Minim akibat Cuaca Ekstrim
Penemuan jenazah bocah laki-laki itu langsung ditanggapi oleh tim gabungan dari Basarnas, Brimob Polda Kepri, Yonif Marinir 10 Satria Bhumi Yudha (SBY) dan masyarakat yang sudah dua hari melakukan pencarian terhadap korban tersebut di sekitar periaran tersebut.
"Nelayan yang lihat awalnya dan setelah kami datangi memang korban sudah meninggal ," ujar Koordinatror pos Basarnas Batam, Harminto seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (22/9).
BACA JUGA: Krisis Air Bersih Melanda Lima Kecamatan di Gunungkidul
Bersama pihak kepolisian, tim gabungan akhirnya mengevakuasi jenazah korban dan untuk kepentingan penyelidikan di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk divisum.
"Saat ditemukan jenazah korban masih utuh dan untuk kepentingan penyelidikan dibawa ke RS Bhayakara," ujar Kapolsek Seibeduk AKP Suwityo di lokasi yang sama.
BACA JUGA: Bupati Garut Bantah Banjir Bandang Akibat Hutan Gundul
Korban yang dinyatakan hilang tenggelam sejak Minggu (18/7) sore lalu itu, diduga diseret arus saat dia berusaha menolong Widia, adik perempuannya yang nyaris hanyut terseret arus air di lokasi yang sama. "Arusnya memang cukup deras. Ini pusaran arus makanya tim gabunganpun sempat kesulitan juga saat selam mencarinya," ujar Harminto.
Diduga saat terserat arus bocah lelaki itu terbentur ke batu karang sehingga hilang kesadaran dan terbawa arus hingga ke arah utara tempat jenazahnya ditemukan. "Banyak batu karang memang di lokasi dia hilang itu,"tambah Harminto.
Lokasi pantai tempat Samuel hilang diseret arus tersebut memang sudah ada larangan berupa pajangan spanduk yang bertuliskan dilarang memancing atau berenang di pesisir pantai tersebut. Spanduk itu dikeluarkan oleh pihak kepolisian Seibeduk mengingat lokasi pesisir pantai itu sudah sering makan korban.
Namun pada Minggu (18/7) sore lalu, Samuel bersama adiknya serta rekan-rekan sebayanya bermain ke lokasi pinggir pantai itu untuk berenang. Namun belum lama berenang, tiga orang termasuk Widia terserat arus. Samuel dan rekan-rekannya yang lain mencoba menolong ketiga orang tersebut.
Samuel yang mencoba menyelamatkan sang adik malah terseret arus saat adiknya berhasil diselamatkan. Sejak saat itu Samuel dinyatakan hilang dan tim gabungan langsung turun melakukan pencharian hingga korban ditemukan meninggal dunia tersebut.(eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Halmahera Tengah Memanas
Redaktur : Tim Redaksi