Mayat Mantan ABK Ditemukan di Benoa-Bali, Polisi Beri Penjelasan Begini

Selasa, 30 Maret 2021 – 23:59 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Foto ilustrasi: dok JPNN

jpnn.com, DENPASAR - Polisi masih terus mendalami kasus penemuan mayat mantan Anak Buah Kapal (ABK) bernama Muhaidin, 61, di Pelabuhan Benoa, Bali.

"Dugaan sementara karena sakit, tetapi sekarang jenazahnya sudah dievakuasi dan masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Sanglah, Denpasar," kata Kapolsek Benoa Kompol Abdus Salim saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Selasa.

BACA JUGA: Istri Diperkosa, Yos Ariansah Menyimpan Dendam, Sang Tetangga Langsung Diberi Dua Liang

Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan luar oleh tim identifikasi Polresta Denpasar, nihil ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kata dia, untuk sementara penyebab kematianya diduga karena korban sedang sakit.

Selain itu, korban selama di Bali tinggal seorang diri, sedangkan keluarganya berada di Bima, NTB. "Dari keterangan orang-orang di sana (Di sekitar pelabuhan), korban sudah lama ada di Bali," katanya.

BACA JUGA: Ular Piton 7 Meter Mangsa Anak Sapi, Lihat Bentuknya Jadi Kayak Begini

Ia menjelaskan bahwa penemuan mayat laki-laki tersebut terjadi pada Selasa (30/03) sekitar pukul 06.30 Wita di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa depan Perusahaan PT. BMU Pelabuhan Benoa.

Berdasarkan keterangan saksi pemilik warung di Pelabuhan Benoa, Mumi bahwa korban adalah mantan Anak Buah Kapal (ABK) yang sudah lama ada di pelabuhan dan dikenal sering minum kopi di warung miliknya. Selain itu korban juga sempat menitipkan koper miliknya, di warung tersebut.

"Dari keterangan saksi, kalau dua hari lalu, korban mengeluh dan menangis ingin pulang kampung (ke Bima) lalu oleh saksi dijanjikan apabila nanti kalau sudah ada Kapal Pelni yang berangkat ke Bima silahkan pulang," jelas Abdus Salim.

BACA JUGA: Pelaku Begal Terkapar dan Masuk Rumah Sakit Usai Duel dengan Korban

Selain itu, saksi yang juga pemilik Warung Anugrah Jalan Ikan Tuna II Pelabuhan Benoa, ini menjanjikan ongkos pulang kepada korban. Sebelumnya, korban juga menitipkan nomor telepon keluarganya yang bisa dihubungi di Mataram, NTB.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler