Mayat Pacar Diangkut Mobil Pribadi dari Bekasi ke Tasik

Selasa, 17 November 2015 – 07:54 WIB

jpnn.com - TASIK – Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan. Keberhasilan itu berkat kejelian petugas pemakaman Cinehel, kamar mayat RSUD dan polisi.

Awalnya, seorang pria, berinisial Jat (22) datang ke Kota Tasikmalaya sambil membawa mayat perempuan muda dari Cikarang Utara. Dia membawa jasad perempuan yang menggunakan sweater abu dengan bawahan mukena itu menggunakan mobil Honda Mobilio putih. Perempuan berusia sekitar 20 tahun itu pacarnya. Namanya Rina.

BACA JUGA: Pembantu Rumah Tangga SMS Pacarnya....Lalu Gantung Diri

Petugas Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya Asep mengatakan Jat yang mengaku asal Kabupaten Blora Jawa Tengah tadinya akan mengubur Rina, yang awalnya diaku sebagai adik angkatnya, di Tempat Pemakaman Umum Cinehel, Cipedes, Kota Tasikmalaya.

”Katanya ia berangkat dari Cikarang sekitar jam 10 pagi kemudian sampai di Pemakaman Cinehel sekitar pukul setengah satu siang,” jelasnya kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) saat ditemui di Ruang Jenazah RSUD dr Soekardjo kemarin (16/11).

BACA JUGA: Penabrak Anggota Kostrad Ditempatkan di Sel Khusus

Keinginan Jat menguburkan Rina di Cinehel ditolak petugas di sana. Alasannya, dia tidak membawa surat keterangan atau pengantar soal mayat itu dari rumah sakit atau kepolisian.

"Kemudian dari pihak Cinehel menelepon ke saya. Katanya ada yang mau menguburkan mayat tapi ditolak gara-gara tidak ada surat pengantar, terus belum dibungkus kain kafan dan memakai mobil pribadi. Saya pun kaget,” jelasnya.

BACA JUGA: Gedung yang Digranat itu Milik Pengusaha Batubara

Kemudian Asep memerintahkan petugas Cinehel untuk mengarahkan Jat ke RSUD dan membawa mayat tersebut. “Dia (Jat, Red) juga sempat  menelepon saya katanya, ’Gimana ini Pak’, lalu saya suruh dia ke rumah sakit,” ujarnya.

Ketika sampai di rumah sakit, Jat, kata Asep langsung membuka bagian belakang mobil Honda Mobilio berplat nomor B 1896 FOK – yang dikemudikan Jat. ”Ketika di dalam saya lihat ada mayat perempuan bawahnya pakai mukena atasnya pakai sweater warna abu,” ujarnya.

Saat itu pula Asep mendapat keterangan langsung dari Jat bahwa ia disuruh ibunya untuk menguburkan adik angkatnya itu (Rina) di Kota Tasikmalaya karena sang adik lahirnya di Tasikmalaya.

Mendengar keterangan seperti itu Asep tidak mau bertindak gegabah. Ia memilih menghubungi Tim Identifikasi Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota. Dia meminta agar mereka segera datang ke rumah sakit. Meski demikian, mayat itu tetap dimandikannya. Saat itu ditemukan bekas cekikan di tenggorokan dan sundutan puntung rokok di punggung. Hal itu menimbulkan kecurigaan begitu besar di benak Asep.

Tim Identifikasi Satreskrim Polres Tasikmalaya yang telah datang ke rumah sakit, lalu memeriksa Jat. Mereka mencecar pria berkulit gelap itu dengan beragam pertanyaan.  Namun dengan tenang, Jat keukeuh mengaku bahwa dia adalah kakak ipar si mayat itu. ”Ngakunya dia kerja di sebuah perusahaan swasta,” ungkap Asep.

Saat dimintai keterangan keluar penyataan dari Jat, mobil yang ia bawa ke Tasik merupakan sewaan. Polisi pun meminta nomor telepon pemilik tempat penyewaan namun tidak aktif.

Kemudian Jat mengaku sempat mau masuk rumah sakit namun ditolak. Namun, ketika polisi meminta nomor ponsel petugas rumah sakit dimaksud, ternyata nomor itu tidak aktif.

Memasuki waktu magrib, polisi akhirnya membawa Jat ke mapolres untuk selanjutnya dimintai keterangan. Di sana, ia terus dicecar dengan berbagai pertanyaan. Akhirnya ia pun merasa tersudut. Lalu mengakui bahwa mayat tersebut adalah pacarnya: Rina. Dengan demikian, keterangan-keterangan sebelumnya adalah bohong besar.

Kast Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Riki Arinanda mengatakan setelah pihaknya berkomunikasi dengan pihak Polres Bekasi diketahui bahwa tempat pembunuhan perempuan asal Sumedang itu berada di sana.

Menurut Riki, Jat mengaku membunuh Rina karena percekcokan pada Senin subuh. "Kemudian si cewek ditampar satu kali, si cewek langsung membalas dengan melempar tomples, cowoknya kemudian langsung mengejar dan menyumpal mulut si cewek menggunakan tangan,” jelasnya kepada Radar tadi malam.

Sambung Riki, setelah disumpal, korban dicekik satu kali oleh Jat. Si korban sempat menangis dan dibiarkan selama 20 menit. ”Setelah 20 menit ternyata si cewek sudah tidak ada suara lagi,” bebernya.

Setelah itu Jat langsung berpikir untuk membuang korban. Akhirnya ia pun pergi dari Bekasi sekitar pukul setengah enam pagi. Namun ia bingung mau membuang kemana mayat itu. Akhirnya ia mencari pemakaman dan sampailah di Cinehel pukul satu siang. ”Dia tidak tahu arah tujuan,” ujarnya.

Untuk penanganan kasus ini, menurut Riki, akan dilimpahkan ke Polres Bekasi. ”(Jat) bisa dikenakan pasal 351,” jelasnya. (den/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Keluarkan Pernyataan soal Bom Paris dan Ledakan Duren Sawit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler