Mayjen TNI Tugas Dianugerahi Gelar Ksatria Bakti Husada Arutala

Jumat, 01 Oktober 2021 – 13:59 WIB
Mantan Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono mendapat anugerah gelar Ksatria Bakti Husada Arutala dari Kementerian Kesehatan RI karena dinilai berjasa besar dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

jpnn.com, JAKARTA - Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono memperoleh anugerah dari Kementerian Kesehatan karena berjasa besar dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Mantan Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu dianugerahi gelar Ksatria Bakti Husada Arutala. 

BACA JUGA: Mayjen Tugas Ratmono: Saya Bersyukur Diberikan Tambahan Tenaga Kesehatan TNI

Ksatria Bakti Husada Arutala adalah gelar tertinggi dari Kemenkes bagi pihak yang mengabdikan diri dalam pelayanan dan perlindungan di bidang kesehatan. 

Penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan peran serta masyarakat dalam mendorong keberhasilan pembangunan bidang kesehatan.

BACA JUGA: Jenderal TNI AU dan AD Dampingi Jokowi ke Papua, Agenda Penting!

Mayjen Tugas Ratmono mengucapkan rasa syukur atas penghargaan dari kementerian yang dipimpin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, itu.

"Saya tidak mengira dan saya merasa ini anugerah yang luar biasa bagi kami,” kata Mayjen Tugas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/10). 

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Daerah PPKM Level 1 Tidak Lalai

Gelar itu melengkapi rasa syukur Tugas yang memasuki masa pensiun sebagai prajurit aktif TNI pada 1 Oktober 2021. 

“Sekaligus melengkapi syukur karena tanggal 1 Oktober 2021 ini saya harus melaksanakan masa pensiun sebagai prajurit aktif TNI," ungkapnya. 

Menurut Tugas, penghargaan ini tidak lepas dari perjuangan sukarelawan kesehatan dan nonkesehatan yang selalu bekerja di zona merah.

Termasuk sukarelawan yang selalu bekerja di manajemen untuk memberikan dukungan dengan melayani pasien-pasien tanpa henti, tanpa rasa lelah, dan tanpa memikirkan risiko yang bisa didapat dari pelayanan di RSDC, yaitu kematian.

"Untuk itu, saya menaruh hormat setinggi-tingginya. Teruskan perjuangan, kawan," kata dr Tugas.

Mantan kepala Pusat Kesehatan TNI itu mengungkapkan rasa syukur atas perjuangan segenap pihak sehingga RSDC Wisma Atlet dinilai berhasil. 

Dia menjelaskan, saat kali pertama menjabat Koordinator RSDC tepatnya 29 Juni 2020, jumlah pasien mencapai 589 orang. Kemudian, jumlah pasien sempat melesat hingga 7.167 pada 30 Juni 2021. Pada akhir masa jabatannya di ujung September 2021, jumlah pasien sudah di bawah 500 orang.

 "Pada periode puncak 30 Juni 2021, ini periode varian Delta yang sangat cepat penyebarannya karena mematikan," ucapnya.

Dia menjelaskan pada periode itu pihaknya berjibaku untuk memenuhi pelayanan, dan tidak boleh kolaps. 

"Dua kali kami meningkatkan kapasitas hunian mulai dari 5.994 bed menjadi 6.994 bed kemudian dinaikkan lagi dan akhirnya menjadi hunian dengan 7.894 bed sampai saat ini," kata dr Tugas.

Permasalahan lain pada periode krusial adalah peningkatan kapasitas oksigen. 

Pada saat itu dilakukan penggantian kapasitas tabung oksigen likuid dari 5 ton menjadi 10 ton. 

Kemudian, penambahan port oksigen di tiap bed pasien terutama di IGD, ICU, dan IMCU di Tower 5, 6, dan 7.

Dia menuturkan penambahan kapasitas karena tuntutan kebutuhan pasien yang meningkat sangat tinggi. 

“Pernah kami menerima pasien sejumlah 900-an dalam sehari," ungkap dia.

Mayjen TNI Tugas menegaskan berbagai masalah timbul dan teresolusi secara kerja tim yang luar biasa dari sukarelawan.

Mayjen TNI dr Tugas Ratmono menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI dan Menteri Kesehatan yang telah menghadirkan RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat Indonesia.

Terima kasih juga disampaikan dr Tugas Ratmono kepada Panglima TNI, Kapolri, kepala Satgas COVID 19, kepala BNPB, kementerian, lembaga, dan stakeholder lainnya yang bersatu padu dalam memberikan pelayanan terbaik di RSDC WAK.

Dia berharap hal yang sudah baik ini akan dilanjutkan oleh Koordinator RSDC yang baru. 

“Mohon teman-teman di RSDC dan berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam keterpaduan luar biasa untuk tetap melakukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang lebih baik," ucapnya.

Menurut dia, hal itu dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat. 

Dia mengingatkan perlunya RSDC menyiapkan diri lebih kuat lagi dalam rangka kesiapan untuk menghadapi kemungkinan perang wabah yang lebih besar.

Mayjen TNI dr Tugas Ratmono menjabat Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 dari 30 Juni 2020 hingga 24 September 2021. 

Dia melepas jabatan Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran seiring memasuki masa pensiun sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI.

 "Bismillahirohmanirrohim, dengan demikian kami berikan penghargaan kepada Mayjen TNI dr Tugas Ratmono sebagai bentuk apresiasi Kementerian Kesehatan atas pengabdiannya di RSDC Wisma Atlet Kemayoran," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

 Wamenkes menegaskan pemberian penghargaan merupakan pengakuan akan prestasi dan peran serta lintas program Mayjen TNI Tugas Ratmono. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler