jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pelaku penembakan Mayor Inf Jhon De Fretes dan dua anak buahnya di Membramo, Papua, berasal dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Namun begitu TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, bekerja sama dengan kepolisian.
BACA JUGA: Soal Izin Penerbangan AirAsia QZ8501, Ini Tanggapan KNKT
"Iya dipastikan demikian (pelaku dari kelompok OPM, red), masih dicari kejelasannya tapi saksi dua hidup mengetahui," ujar Gatot di Gedung Kemendagri, Selasa (1/12).
Menurut Gatot, peristiwa bermula saat Jhon hendak melakukan pemantauan ke sebuah daerah. Tepatnya Kampung Namuni, Distrik Kasonaweja bersama dua anak buahnya, Kopral Dua Afan dan Kopda Simon, Senin (30/11) kemarin.
BACA JUGA: Pesan Menteri Yuddy, Buka Mata Buka Telinga
"Mereka berangkat lewat sungai, yang mayornya mendekap pistol dan datang sampai duluan. Ternyata yang di daratan sudah ditunggu oleh kelompok bersenjata. Yang dua orang loncat ke sungai, mayornya masih ditahan. Setelah diadakan pencarian, ditemukan sudah meninggal dunia," ujar Gatot.
Menurutnya, pada tubuh almarhum Jhon De Fretes ditemukan bekas tembakan. Selain itu juga penuh luka karena dipukuli.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Sebut Menteri Yuddy Tukang Pemberi Harapan Palsu
Saat ditanya apakah OPM masih banyak di Papua, Gatot mengatakan masih ada. Hal tersebut berdasarkan aksi-aksi yang dilakukan, termasuk penyerangan terhadap anggota TNI.
"Kalau dilihat ada yang kena tembak, tapi anggota saya ada yang lolos. Satu orang bisa lolos, tapi kena yubi semacam panah air. Jadi kami akan koordinasi dengan polisi," ujar Gatot.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Dikabarkan Lakukan OTT di Banten
Redaktur : Tim Redaksi