SURABAYA - Para penumpang KM Lambelu yang menjadi korban kebrutalan Fasikun kini semuanya mendapatkan perawatan di RS PHC Surabaya. Manajer Pemasaran dan Humas RS PHC Harry Setiawan mengatakan, sebagian besar korban yang menjalani rawat inap mendapat penanganan operasi. Mayoritas luka yang diderita korban cukup dalam. "Sebagian masih kami lakukan CT-scan untuk mengetahui tindak lanjut yang harus kami lakukan," ujar Harry.
Sekitar pukul 11.00 kemarin, korban yang telah menjalani operasi mencapai delapan orang. Mereka mengalami luka di bagian kepala, robek punggung belakang, hingga putus ibu jari. Korban yang menjalani operasi itu, antara lain, Wididi Sumantiawan, 21; Ny Tiani Candra, 35; Junnuh, 21; Murabbah, 30; Rohan, 34; Darwin, 26; Koko, 41; dan Nuranisa, 4 (anak Rohan). Mereka ditangani dokter ortopedi, bedah saraf, bedah umum, dan anestesi.
Sementara itu, korban yang kemarin masih diobservasi sebanyak empat orang, yakni Sarah, 45; Mansur Abdulah, 50; Kasiyati, 55; dan Herman, 21. Sedangkan pasien yang hanya rawat jalan ialah Haerudin, 47, dan Ny Jalmah, 21. Ada seorang pasien lagi yang menjalani rawat inap, tetapi tidak dioperasi, yaitu Wahyudi, 24. Dia mengalami luka sayat di bagian telinga.
Harry mengatakan, setelah dioperasi, kondisi Nuranisa berangsur membaik. Namun, untuk mempercepat pemulihan kondisinya, balita itu ditempatkan di ICU. "Keluarga sudah saya hubungi, yang dari Batang sudah dalam perjalanan, begitu pula yang di Manado," ujar Rohan sesaat sebelum masuk ruang operasi. (gun/mas/fat)
Sekitar pukul 11.00 kemarin, korban yang telah menjalani operasi mencapai delapan orang. Mereka mengalami luka di bagian kepala, robek punggung belakang, hingga putus ibu jari. Korban yang menjalani operasi itu, antara lain, Wididi Sumantiawan, 21; Ny Tiani Candra, 35; Junnuh, 21; Murabbah, 30; Rohan, 34; Darwin, 26; Koko, 41; dan Nuranisa, 4 (anak Rohan). Mereka ditangani dokter ortopedi, bedah saraf, bedah umum, dan anestesi.
Sementara itu, korban yang kemarin masih diobservasi sebanyak empat orang, yakni Sarah, 45; Mansur Abdulah, 50; Kasiyati, 55; dan Herman, 21. Sedangkan pasien yang hanya rawat jalan ialah Haerudin, 47, dan Ny Jalmah, 21. Ada seorang pasien lagi yang menjalani rawat inap, tetapi tidak dioperasi, yaitu Wahyudi, 24. Dia mengalami luka sayat di bagian telinga.
Harry mengatakan, setelah dioperasi, kondisi Nuranisa berangsur membaik. Namun, untuk mempercepat pemulihan kondisinya, balita itu ditempatkan di ICU. "Keluarga sudah saya hubungi, yang dari Batang sudah dalam perjalanan, begitu pula yang di Manado," ujar Rohan sesaat sebelum masuk ruang operasi. (gun/mas/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stres, Pria ini Bacok 17 Penumpang di Atas Kapal
Redaktur : Tim Redaksi