jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) Doni Monardo mengungkap bahwa sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet, Jakarta, merupakan pengguna transportasi umum.
Pria yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ini menyebut jumlahnya sekitar 62 persen dari 944 pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet.
BACA JUGA: Rekor Covid-19 Pecah Lagi, Ada 3.622 Kasus Baru dalam Sehari
“Kami mencoba mengumpulkan data dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet. Dari 944 pasien yang dirawat, ternyata komposisi mereka yang terpapar Covid-19 ini sebagian besar atau 62 persen adalah pengguna transportasi umum,” kata Doni saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/9).
Doni menegaskan pihaknya sudah mengingatkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk membatasi bahkan harus mencegah karyawannya yang menggunakan transportasi publik.
BACA JUGA: Doni Monardo Sebut Masih Ada yang Merasa Tidak Bakal Kena Covid-19
Pihaknya juga berbicara dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi tentang penggunaan transportasi ganjil dan genap.
Mantan Danjen Kopassus TNI AD itu mengatakan Minggu (30/8) malam lalu, Satgas sudah melakukan video conference dengan sejumlah pejabat DKI Jakarta maupun kementerian/lembaga.
BACA JUGA: Dwayne Johnson dan Keluarga Positif Covid-19, Begini Kondisinya...
Doni menjelaskan dari video conference itu diperoleh data bahwa setelah adanya kebijakan ganjil genap di DKI Jakarta, terdapat peningkatan penumpang untuk transportasi kereta api 3,5 persen dari rata-rata 400 ribu penumpang per hari.
“Angka 3,5 persen ini kelihatannya sedikit, tetapi karena jumlah penumpang kereta api cukup besar maka penambahan 3,5 persen ini meningkatkan kepadatan dalam gerbong,” kata Doni.
Mantan Komandan Paspampres itu juga menambahkan begitu pula dengan kondisi penumpang di Bus Transjakarta, mengalami peningkatan dari enam persen hingga 12 persen.
“Ini permintaan kami ke DKI untuk evaluasi sehingga upaya mengurangi kerumunan bisa terlaksana,” ujar Doni. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy