jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas pendaftar jemaah haji Indonesia adalah lulusan SD. Hingga saat ini antrian jemaah haji Indonesia lebih dari 2,5 juta orang.
Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan jumlah pendaftar haji tamatan SD menempati urutan pertama dengan jumlah 941.183 orang. Jumlah itu melampaui tamatan SMA 721.685 orang, lulusan S1 sebanyak 641.614 orang dan lulusan SMP sebanyak 351.969 orang.
BACA JUGA: Kemenag Pastikan Jemaah Haji Indonesia Diistimewakan
"Realitas ini perlu disadari oleh pembimbing jemaah saat manasik, bahwa ada yang tidak tamat SD dan ada pula yang doktor sehingga penyampaian materi harus disesuaikan dengan kondisi jamaah," katanya di Jakarta, Selasa (29/5).
Selain pendidikan, keragaman jemaah Indonesia juga tampak pada pengalaman berpergian.
"Jangankan ke Mekkah bahkan yang belum pernah ke Jakarta pun banyak," ujarnya.
BACA JUGA: 62 Calon Jemaah Haji Tidak Lunasi Biaya
Menurut Djamil, kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan heterogenitas calon jemaah haji tertinggi di dunia. Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji dalam mewujudkan calon jemaah haji yang mandiri.
Karena itu, Djamil mengajak petugas haji untuk sabar dan pengertian saat melayani jemaah haji di Tanah Suci. Petugas harus mampu memberikan pengertian soal praktik ibadah haji dengan sederhana.
BACA JUGA: Ingat, Pekan Ini Batas Waktu Pelunasan BPIH
"Proses perjalanan haji perlu dijelaskan dengan sederhana sehingga mereka yang telah memiliki pengetahuan haji tinggi bisa mengerti bahwa ada juga orang yang tidak tahu sama sekali yang perlu dilatih," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4.648 Jemaah Belum Lunasi BPIH Reguler
Redaktur : Tim Redaksi