Mazda Siap Boyong Mobil Listrik ke Indonesia

Selasa, 28 Januari 2020 – 23:02 WIB
Mobil listrik Mazda. Foto: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Pemprov DKI Jakarta menghapus Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) untuk kendaraan listrik, diharapkan bisa mendorong produsen otomotif menghadirkan kendaraan ramah lingkungan lebih cepat.

Menanggapi itu, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku APM Mazda di Indonesia, menyambut baik kebijakan itu, dan sudah mulai studi menghadirkan kendaraan listrik di Indonesia.

BACA JUGA: Kupas Perbedaan Mazda CX-30 dan Mazda CX-3

PT EMI sendiri memprediksi, pasar akan bergerak menuju era kendaraan listrik.

Presiden Direktur PT EMI Ricky Thio, mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan membawa mobil listrik ke Indonesia.

BACA JUGA: 5 Koleksi Mobil Mewah Mendiang Kobe Bryant, Nomor 3 Emosional

Menurut Ricky, Mazda Global sudah memiliki kendaraan ramah lingkungan dari Mazda MX-30 yang pernah dikenalkan di ajang Tokyo Motor Show (TMS) 2019 lalu.

"Kalau secara global kami sudah ada mobil listrik contohnya pada Tokyo Motor Show 2019 kami menghadirkan Mazda MX-30, jadi sebenarnya secara global kami juga bergerak dan sudah bersiap-siap," ungkap Ricky di sela peluncuran Mazda CX-30 di Jakarta, Selasa (28/1).

BACA JUGA: Mobil Listrik Grab Resmi Beroperasi di Bandara Soekarno Hatta

Tak hanya kendaraan listrik saja, Ricky mengatakan, bisa saja Mazda menghadirkan mobil hybrid di Indonesia. Namun, untuk melaksanakan kebijakan tersebut harus ada persetujuan dari prinsipal.

"Kalau bicara hybrid kami juga punya Mazda Hybrid di Jepang. Kami tidak tinggal diam. Namun kami menunggu arahan dari Mazda Global (prinsipal) terlebih dahulu," terangnya.

Jika Indonesia sudah benar-benar menuju era kendaraan listrik, kata Ricky, tentunya segala kebutuhan di lapangan sudah dipersiapkan, misalnya infrastrukturnya. Dengan begitu, ketika mobil listrik hadir pasarnya pun bisa terbentuk dengan baik dan cepat.

"Kami lihat tidak hanya soal pajak, tetapi juga kesiapan infrastruktur, stasiun pengecasannya. Kami harus lihat kesiapan semuanya. Pajak itu satu sisi, dan kami harus melihat juga kesiapan yang lainnya," kata Ricky. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler