jpnn.com, JAKARTA - Eva Kusuma Sundari selaku anggota tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bidang data dan informasi, menyatakan, pasangan petahana itu tidak pernah punya track record melakukan politisasi SARA.
“Justru, Basuki-Djarot jadi korban politisasi SARA,” kata Eva saat dihubungi, Senin (10/4).
BACA JUGA: Video Kampanye Dikecam Habis, Ini Kata Tim Ahok-Djarot
Hal itu Eva sampaikan menanggapi mengenai video kampanye Ahok-Djarot yang diberi caption #BeragamItuBasukiDjarot.
Video itu menjadi pembicaraan di dunia maya. Bahkan, sempat muncul tagar #KampanyeAhokJahat terkait video itu.
BACA JUGA: Ahok-Djarot Bagus, Kok Pilih Anies-Sandi...
Eva menyebut, pihak yang mengecam video itu tidak memakai perspektif sebagai korban SARA.
Sebelum membuat video itu, Eva menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi kepada beberapa orang.
BACA JUGA: Dukungan PKB Bikin Tim Ahok-Djarot Makin Pede
“Kami konsultasi ke para ahli iklan, aktivis HAM, aktivis perempuan. Responnya bagus,” ucap Eva.
Video kampanye Ahok-Djarot berdurasi dua menit. Video itu diunggah di akun Twitter @basuki_btp pada Minggu (9/4).
Di awal video terlihat para pemuda menggedor-menggedor mobil yang berisi ibu dan anak.
Para pemuda itu tampak membawa kayu dan penuh dengan ekspresi kemarahan. Ibu dan anak itu terlihat takut.
Kemudian di dalam video itu digambarkan aksi demonstrasi. Massa aksi tersebut terlihat membawa spanduk bertuliskan Ganyang Cina.
Selain itu digambarkan seorang petugas polisi perempuan tengah berusaha menjinakan bom.
Ada juga sosok atlet bulutangkis yang digambarkan berasal dari etnis Tionghoa.
Kemudian, ada orang-orang yang mengenakan pakaian daerah.
Sekelompok anak SD juga digambarkan sedang belajar di dalam kelas. Mereka membahas mengenai Bhineka Tunggal Ika.
Video itu ditutup dengan Ahok-Djarot berada di tengah-tengah masyarakat. Kemudian ada tulisan Basuki Djarot 2 19 April 2017 Pilih Keberagaman.
Pidato Djarot di Konser Gue 2 menjadi salah satu latar suara dalam video.
“Saudaraku-saudaraku seluruh warga Jakarta waktu sudah mulai mendekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukkan bahwa negara Pancasila benar-benar hadir di Jakarta,” kata Djarot.
“Kita juga akan tunjukkan Bhineka Tunggal Ika betul-betul bukan hanya jargon, tapi sudah membumi di Jakarta. Siapa pun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, dari mana asal usul kalian, saudara-saudara semua adalah saudara kita sebangsa setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama,” lanjut Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekam Adegan Asusila di Kelas Anak Pejabat?
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar