Mbak Puan dan Haedar Nashir Tanda Tangani MoU PMK

Jumat, 24 November 2017 – 14:42 WIB
Menko PMK Puan Maharani. Foto: istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sepakat bekerja sama dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama tersebut langsung dilakukan oleh Menko PMK Puan Maharani dan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (24/11).

BACA JUGA: Mbak Puan Canangkan Germas Hidup Sehat Sadar Pangan Aman

Kerja sama pemerintah dengan PP Muhammadiyah ini dilatarbelakangi dengan adanya kesamaan persepsi dalam menghadapi dan menyikapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah memiliki komitmen dan tanggung jawab tinggi untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa.

Para tokoh Muhammadiyah sejak era KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan hingga sekarang mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan bangsa. Dalam hal kebangsaan, Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 di Makassar telah menghasilkan keputusan resmi yang penting dan strategis, salah satunya tentang Negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah.

BACA JUGA: Puan: Persiapan Asian Games 2018 Sesuai Target

Ini merupakan sikap, keyakinan dan komitmen kebangsaan Persyarikatan Muhammadiyah terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Menko Puan, pemerintah saat ini sedang mempercepat pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan pembangunan, dan penguatan sektor unggulan. Salah satu agenda strategis untuk bisa menjalankan percepatan pembangunan tersebut adalah meningkatkan pembangunan manusia dan kebudayaan yang berkualitas. Salah satunya dengan menerapkan gerakan nasional revolusi mental.

BACA JUGA: Hadiri KTT ASEAN, Mbak Puan Dialog Singkat dengan Trump

"Saat ini pemerintah memiliki fokus membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Namun yang paling penting itu adalah bagaimana sumber daya manusianya memadai dan mencukupi dalam semua hal yang sedang dibangun. Pembangunan infrastruktur ini merupakan langkah untuk mencapai hasil dalam jangka panjang, sedangkan jangka pendek dan menengah diwujudkan dengan bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni, yang bisa berkompetisi, berkualitas, dan tentu saja siap untuk memanfaatkan semua infrastruktur yang sedang dibangun," kata Puan.

Dalam melaksanakan pembangunan nasional diperlukan gotong royong dari seluruh komponen bangsa. Dengan bergotong royong, jangkauan kualitas dan kuantitas capaian dalam memajukan bangsa dan negara akan lebih luas. Kiprah Muhammadiyah dalam perjalanan perjuangan bangsa dan membangun Indonesia dengan nilai dan pandangan Islam berkemajuan, telah membuktikan komitmennya untuk memajukan bangsa dan negara.

Oleh karena itu, Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam ikut bergotong royong memperkuat pembangunan manusia yang berkualitas sebagai modal dalam memajukan Indonesia. Hal ini bisa diwujudkan melalui implementasi Revolusi Mental secara bertahap dengan melibatkan santri-santri di semua pesantren yang ada di bawah koordinasi PP Muhammadiyah.

Kerja sama antara Kemenko PMK dan Muhammadiyah merupakan sinergi dan komitmen bersama dalam menjadikan Indonesia yang sejahtera, maju, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.

Beberapa hari yang lalu, Muhammadiyah juga baru saja menggelar miladnya yang ke-105 di Yogyakarta. Pada kesempatan ini Menko PMK tak lupa mengucapkan selamat kepada PP Muhammadiyah atas Miladnya yang ke-105 itu.

"Saya juga menyampaikan Selamat Milad Muhammadiyah ke-105. Semoga Muhammadiyah bisa terus mengawal Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika," ucap Puan.

Di akhir sambutannya, Menko PMK mengapresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya penandatanganan nota kesepahaman ini. Menko PMK juga tak lupa mengajak kembali semua pihak untuk bekerja sama membangun Indonesia yang lebih baik.

"Jangan sampai nota kesepahaman ini hanya sebagai acara seremonial belaka. Kerja sama ini tentunya harus bisa terimplementasi secara konkret. Untuk itu, marilah semua kerja bersama, membangun rumah Indonesia yang sejahtera, maju, dan berkepribadian," pungkas Puan. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Indonesia-Jepang Apresiasi 60 Tahun Persahabatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler