Mbak Rerie: Pelestarian Wisata Borobudur Harus Sejalan dengan Pengembangan Pariwisata

Sabtu, 24 Juni 2023 – 21:40 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menekankan pelestarian Candi Borobudur harus sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menekankan pelestarian Candi Borobudur harus sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata di kawasan sekitarnya.

Dia menyebutkan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mewujudkannya.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Pentingnya Konten Kesehatan yang Informatif

"Upaya pelestarian harus bisa sejalan dengan langkah pengembangan pariwisata di kawasan sekitar Candi Borobudur," kata Lestari Moerdijat saat beraudiensi dengan para pelaku pariwisata dan kepala desa di kawasan sekitar Candi Borobudur, di Balkondes Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (24/6).

Para pelaku usaha dan kepala desa yang tergabung dalam Masyarakat Saujana Borobudur itu menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi akibat kebijakan pembatasan wisatawan yang berkunjung ke Borobudur.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Konten Informatif untuk Bangun Sistem Kesehatan

Para pelaku usaha yang tersebar di 20 desa sekitar Borobudur itu merasa tidak dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan pembatasan pengunjung tersebut.

Sehingga pembuat kebijakan terkesan abai terhadap dampak dari kebijakan yang dibuatnya.

BACA JUGA: Sambil Jaga Kamtibmas, Polisi RW Polres Inhu Juga Lestarikan Budaya Masyarakat, Lihat

"Karena itu, para pengusaha di sekitar Borobudur meminta para pemangku kebijakan merevisi sejumlah peraturan pembatasan kunjungan tersebut dengan proses yang lebih transparan," ungkap Lestari.

Dalam audiensi itu terungkap pula masalah tumpang tindihnya pengelolaan Borobudur yang melibatkan banyak instansi, kementerian dan lembaga.

Semisal, pariwisata di bawah Kemenparekraf, sedangkan terkait peninggalan budaya berada di bawah kewenangan Kemendikbud Ristek dan penelitian di bawah wewenang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam audiensi itu juga terkuak Badan Otorita Borobudur yang salah satu fungsinya menyinkronkan sejumlah kebijakan terkait perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan kawasan Borobudur, tidak berkedudukan di Magelang, melainkan berkantor di Yogyakarta dan Purworejo.

Menyikapi aspirasi para pelaku usaha di kawasan Borobudur itu, Rerie sapaan akrab Lestari berpendapat terjadinya dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar Borobudur.

Sebab, dengan adanya kebijakan yang kurang tepat, sehingga upaya pelestarian Candi Borobudur tidak mampu sejalan dengan semangat pengembangan pariwisata.

Rerie berjanji akan menyerap berbagai aspirasi tersebut dan akan disampaikan ke instansi terkait melalui saluran legislasi yang tepat.

Pada kesempatan itu hadir M Haerul Amri (Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem) yang bermitra dengan Kemendikbud Ristek, Sugeng Suprawoto (Ketua Komisi VII DPR RI) yang bermitra dengan BRIN.

Kedua Wakil Rakyat itu berjanji akan membawa permasalahan tersebut ke mitra kerja mereka untuk mengupayakan solusi.

Pada kesempatan itu, arkeolog yang juga pemerhati masalah kebudayaan, Punto A Sidarto berpendapat dalam upaya pelestarian suatu peninggalan budaya seperti Candi Borobudur, seharusnya juga memberi manfaat pada masyarakat sekitarnya.

Punto sepakat dengan pendapat para pelaku usaha di kawasan Borobudur, bahwa dalam pengembangan Borobudur seharusnya posisi masyarakat sekitarnya sebagai shareholder bukan sekadar stakeholder.

Sehingga juga diberi peran dalam proses perubahan kebijakan.

Pada kesempatan itu, Punto juga berpesan agar masyarakat Borobudur harus memiliki sifat telaten dalam menyikapi sejumlah perubahan, seperti telatennya nenek moyang mereka saat membangun Candi Borobudur. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lestari Moerdijat Minta Seluruh Pihak Bersiap Hadapi Dampak Perubahan Iklim


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler