Mbak Rerie: Pemahaman Masyarakat Mengenai Sumber Pangan Bergizi Harus Ditingkatkan

Kamis, 20 Juli 2023 – 15:33 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemahaman masyarakat mengenai sumber pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemahaman masyarakat mengenai sumber pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam upaya pengentasan stunting di tanah air.

Apalagi saat ini ada ancaman perubahan iklim yang berpotensi mengganggu ketersediaan pangan.

BACA JUGA: Lestarikan Kawasan Wisata Raja Ampat, SIG Pasok 2.630 Unit Tetrapod

"Potensi gangguan ketersediaan pangan harus segera diantisipasi dengan peningkatan pemahaman masyarakat terkait beragam pangan bergizi dari sumber pangan yang tersedia," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi ancaman El Nino di Indonesia yang puncaknya akan terjadi pada Agustus-September 2023.

BACA JUGA: Mbak Rerie: Nilai Perjuangan Ratu Kalinyamat Sangat Relevan untuk Jawab Tantangan Ini

Ancaman El Nino itu diprediksi berintensitas lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan berdampak kepada ketersediaan air atau kekeringan dan produktivitas pangan atau ketahanan pangan nasional.

Menurut Lestari, prakiraan BMKG itu harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kebijakan.

BACA JUGA: Mbak Rerie: Pelestarian Wisata Borobudur Harus Sejalan dengan Pengembangan Pariwisata

Potensi terganggunya ketahanan pangan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, akan berdampak pada upaya mengakselerasi sejumlah program, antara lain pengentasan stunting, yang menuntut asupan kecukupan gizi masyarakat.

"Apalagi Kementerian Kesehatan menargetkan prevalensi stunting di 2023 menjadi 17% dan pada 2024 menjadi 14%," kata Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru pada 2022, angka prevalensi stunting Indonesia tercatat 21,6%.

Menurut Rerie, untuk mengejar pencapaian prevalensi stunting dari 21,6% pada 2022 menjadi 14% 2024 di tengah potensi terganggunya ketersediaan pangan, membutuhkan upaya yang serius untuk mengantisipasi dampaknya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, kesiapan masyarakat dan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus segera dipastikan dalam menghadapi sejumlah tantangan tersebut.

"Sosialisasi masif terkait sejumlah alternatif sumber pangan bergizi yang tersedia di lingkungan masyarakat sangat penting, untuk mengantisipasi potensi gangguan ketersediaan pangan akibat perubahan iklim," kata Lestari Moerdijat. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mbak Rerie: Partisipasi Semua Pihak Diperlukan untuk Percepat Pengentasan Stunting


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler