Mbak Shinta KADIN Dorong Pelaku Usaha Bertransformasi di Masa Pandemi

Jumat, 11 September 2020 – 21:33 WIB
Kadin Indonesia (Logo). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)  Shinta W Kamdani menyatakan, berbagai tantangan yang muncul karena pandemi Covid-19 dapat menjadi kesempatan bagi pelaku usaha di Tanah Air untuk bertransformasi menjadi lebih baik ketimbang sebelumnya.

Shinta pun mengharapkan para pelaku usaha Indonesia bisa menjadi lebih agresif, proaktif, dan cerdik dalam bertransformasi sambil memanfaatkan kerja sama internasional dengan mitra di negara lain.

BACA JUGA: Kunjungi Kadin, Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Dapat Informasi yang Luar Biasa

“Ikut dalam menciptakan multiplier effect kerja sama ekonomi internasional dengan melibatkan UMKM Indonesia dalam perdagangan internasional secara langsung maupun tidak langsung," katanya dalam keterangan pers Kadin, Jumat (11/9).

Pengurus KADIN yang membidangi hubungan internasional itu menjelaskan, setidaknya terdapat lima tantangan baru bagi pelaku usaha Indonesia.

BACA JUGA: Kadin Berharap Pengusaha Mengembangkan Bisnisnya di Sektor Pertanian

Tantangan pertama ialah perubahan pola global supply chain yang lebih terdiversifikasi dan terregionalisasi untuk menjamin efisiensi sekaligus stabilitas dan keandalan pasokan.

Kedua, peningkatan urgensi dan akselerasi terhadap adopsi teknologi pada berbagai aspek kegiatan usaha dan ekonomi untuk menjamin kelangsungan dan pertumbuhan usaha. 

BACA JUGA: KADIN Perkirakan Jumlah Pengangguran Jauh di Atas Data Kemenaker

Ketiga, mencuatnya concern terhadap isu kesehatan yang meningkatkan kompleksitas perang dagang, perang supremasi teknologi inovasi hingga kondisi de-globalisasi.

"Tantangan keempat, perubahan pola konsumsi global dengan munculnya generasi milenial dan generasi digital native yang sadar memiliki daya beli lebih rendah dan kurang peduli terhadap ownership, tetapi sensitif terhadap isu climate crisis dan sustainability sebagai generasi konsumen baru," tuturnya.

Tantangan terakhir ialah perluasan mandat sosial masyarakat terhadap peran pemerintah sebagai penyedia dan penjamin tersedianya barang dan jasa bagi publik.

“Kelima tantangan itu bisa menjadi peluang tetapi juga menjadi boomerang bagi Indonesia, tergantung pada daya saing mereka di antara negara-negara lain di dunia, khususnya dari segi efisiensi, produktifitas, dan kontektifitas,” pungkas Shinta.(mcr2/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler