Mbak Sri Sang 'Utusan Tuhan' di Pekalongan Akhirnya Bertobat, Tapi...

Minggu, 12 Juni 2016 – 15:35 WIB
Sri Hartatik (kerudung cokelat) saat mengucapkan kalimat syahadat di sebagai bentuk pertobatan karena mengaku sebagai utusa Tuhan di Pekalongan. Foto: Radar Pekalongan/JPG

jpnn.com - PEKALONGAN - Sri Hartatik (48), warga Pekalongan yang beberapa waktu lalu mengaku sebagai utusan Tuhan akhirnya bertobat. Jumat (10/6), bekas guru berstatus PNS itu mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Muhtaram, Kajen, Pekalongan.

Sri dan suaminya, Agus Tri Hariyanto mengucapkan syahadat di depan Ketua MUI Pekalongan, KH Rozikin Daman, Bupati Pekalongan Amat Antono dan warga lainnya yang usai menunaikan salat Jumat. Ia memohon maaf apabila ternyata yang dia lakukan tidak sepaham dengan masyarakat.

BACA JUGA: Dari Tanah Suci, Si Doel Sampaikan Imbauan untuk Satpol PP

Dalam prosesi tobat itu, Sri juga membaca dan menandatangani sebuah surat pernyataan bermaterai. Isinya ada empat poin.

Yang pertama, Sri Hartatik menyadari telah melakukan hal yang salah terkait penentuan arah kiblat karena menghadap ke timur. Kedua, Sri dan suaminya akan kembali kepada ajaran Islam yang benar dan berpegang  kepada Alquran dan sunah.

BACA JUGA: Ramadan, Bisnis Narkoba Malah Makin Marak

Baca juga: Mbak Sri Sang 'Utusan Tuhan' Mengaku Bisa Panggil Uje

Inilah Kisah Mbak Sri Jadi 'Utusan Tuhan' di Pekalongan

BACA JUGA: Walah.. Walah.. Markas TNI Jadi Tempat Cekcok Pasutri

Ketiga, ia meminta maaf kepada seluruh umat Islam, terutama di Pekalongan. Keempat, apabila di kemudian hari dia dan suami diketahui melakukan kesalahan yang sama terhadap Islam, maka siap  dituntut di depan hukum yang berlaku di Indonesia.

Namun demikian Sri meminta agar Alitab Na’sum yang ia tulis tak serta-merta dimusnahkan. Ia meyakini kitab itu mengandung kebenaran.

“Saya minta tolong, jangan dimusnahkan kitab itu. Di dalamnya ada peringatan-peringatan yang mungkin akan terbukti kebenarannya,” pintanya.

Sedangkan Bupati Amat Antono mengapresiasi upaya berbagai pihak sehingga Sri mau kembali ke jalan yang benar. Menurutnya, komunikasi yang dibangun secara intensif oleh para ulama, tokoh Muhammadiyah, NU  dan Rifaiyah untuk mengajak Sri bertobat ternyata berhasil.

“Para tokoh ini mampu menyelesaikan persoalan sara tersebut secara jernih dan bijaksana, sehingga Bu Sri mengakui kesalahannya,” katanya.(yan/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Model Cantik Tertangkap, Tarifnya Rp 3,5 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler