Mbak Titiek Minta Prabowo Diberi Kesempatan Lagi

Sabtu, 29 September 2018 – 17:45 WIB
Titiek Soeharto duku Prabowo Subiantor dan Sandiaga Uno. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.

Dia menyebut rakyat semakin susah lantaran tingginya harga kebutuhan pokok.

BACA JUGA: Demi PADI, Mbak Titiek Bandingkan Era Soeharto dengan Jokowi

Hal itu diungkapkan Titiek di acara Konsolidasi Relawan Nasional Prabowo-Sandi (PADI), di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).

Diketahui, hadir dalam acara tersebut pengurus PADI dari 34 Provinsi dan Juru Kampanye Nasional (JKN) Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Tak Keder Meski Zulkifli Terus Gendong Sandi

"Kita melihat rakyat kita ini semakin susah, bahan-bahan pangan begitu mahal, harga-harga naik, terutama ibu-ibu nih yang merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Titiek.

Kemudian soal impor beras yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, hal ini berbeda dengan era Presiden kedua Soeharto, di mana Indonesia menjadi negara swasembada beras.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Kecam Timses Jokowi Berisi Menteri Aktif

"Tahun 1985, Jaman Pak Harto, kita swasembada beras, bahkan saat itu kita dapat penghargaan dari FAO (Food and Agricultural Organization) karena keberhasilan ini. Saya masih ingat, waktu itu petani-petani kita membantu petani di Afrika 100 ribu ton beras," ujarnya.

"Nah sekarang boro-boro membantu, sekarang apa-apa impor, beras saja impor. Padahal sebetulnya kita bisa swasembada, tinggal gimana mau serius ngurusinnya," sambung anak ke-4 Soeharto itu.

Titiek menyebut, Indonesia bisa kembali menjadi negara swasembada beras, jika bangsa ini dipimpin oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Dulu pernah dan kita harus bisa lagi swasembada pangan. Insyaallah nanti PADI (Prabowo-Sandi) bisa mewujudkan swasembada beras yang sudah pernah dicapai almarhum Pak Harto dulu," paparnya.

Tak hanya soal harga kebutuhan pokok dan impor beras, Titiek juga mengungkapkan keprihatinannya akan maraknya penggunaan narkoba.

"Kemudian kita juga prihatin maraknya narkoba yang begitu banyak masuk ke Indonesia. Berton-ton narkoba masuk ke Indonesia. Bisa dibayangkan berapa ribu, berapa juta anak bangsa yang akan binasa karena itu. Mudah-mudahan ini kedepan dibenahi oleh PADI, Prabowo-Sandi," sambungnya.

Berbagai persoalan tersebut ditegaskan Titiek, bakal diselesaikan oleh Prabowo-Sandi, apabila mereka dipercaya rakyat untuk menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

"PADI, Prabowo-Sandi insyaallah kami meyakini memiliki semua persyaratan untuk membawa bangsa dan negara keluar dari kesulitan, dan membangun harkat dan martabat bangsa kembali," jelas pendiri Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi itu.

"Sudah mendesak waktunya bagi kita untuk berjuang, dan menyatukan tekad, cita-cita dan tujuan melalui PADI, Prabowo-Sandi, untuk membawa bangsa Indonesia berjaya kembali," pungkasnya. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Eks Menteri di Kubu Prabowo Penyetop Film G30S/PKI


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler