MBTO Sukses Kantongi Rp 337,4 Miliar

Senin, 12 Agustus 2013 – 00:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Emiten kosmetik terkemuka Martina Berto Tbk (MBTO) membukukan memori kinerja kurang meyakinkan. Sepanjang paruh pertama musim ini, perusahaan yang berfokus di bidang kecantikan tersebut menelan net profit minus 26,0 persen.

 

Dengan fakta itu, laba bersih yang di edisi sama tahun lalu bertengger di kisaran Rp 24,477 miliar terdegradasi ke posisi Rp 18,105 miliar.

BACA JUGA: Tingkatkan Promosi Kondom Lokal

Tidak hanya itu, operating profit juga ikut-ikutan tekor. Di mana sepanjang fase itu,  operating profit anjlok -20,3 persen dari Rp 28,374 miliar ke posisi Rp 22,610 miliar. Situasi dan kondisi itu, jelas tidak bisa ditutupi dengan koleksi pendapatan yang meningkat 2,5 persen. Pendapatan sukses melejit ke level Rp 337,412 miliar dari periode sama tahun lalu di kisaran Rp 329,201 miliar.

BACA JUGA: Setelah Raja Daging dan Raja Gula, Kini Raja Meong

Manajemen berkilah, kinerja buruk itu akibat meningkatnya biaya produksi macam bahan baku dan kemasan, upah buruh dan overhead pabrik. Itu terjadi menyusul kebijakan pemerintah menaikkan bahan bakar minyan (BBM) dan penyesuaian upah buruh.

"Di samping itu adanya kebijakan perusahaan untuk meningkatkan arus kas dengan menahan pendapatan dari pengecer," tukas Desril Muchtar, Investor Relation Martina Berto, di Jakarta, akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Terbang Lagi ke Jalaluddin

Kendati begitu, manajemen tidak lantas patah arang. Sepanjang tahun ini, perseroan tetap konsentrasi untuk memburu target-target yang dipetakan. Sejumlah langkah untuk mendongkrak kinerja tetap dijalankan sebagaimana telah diskenariokan sebelumnya. Tidak ada alasan untuk merenungi hasil sementara yang sudah jelas-jelas memberi pelajaran dengan aneka ganjalannya. "Ya. kami tetap berkeyakinan perkembangan bisnis ini masih sangat menjanjikan," tukas Desril.

Adanya pengembangan pabrik baru Cikarang, Kabupetan Bekasi, Jawa Barat (Jabar) ikut menahan laju performa perseroan. Yang jelas sebut Desril, terlepas dari kenerja tidak menyenangkan itu, perusahaan sukses mengelola dan menekan pengeluaran aktivitas penjualan sebesar 3,2 persen dari Rp 119,9 miliar ke posisi Rp 116,1 miliar. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Diskon Tiket KRL Medan-Kualanamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler