GIRI MENANG - Penerima Ramon Magsaysay Awards 2011, TGH Hasanain Djuaini diterpa isu tak sedapPimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain, Narmada, Lobar ini dikabarkan rela menjual medali emas yang diperolehnya untuk membiayai operasional ponpes yang dipimpinnya.
Ketika dikonfirmasi soal isu tersebut, tokoh agama yang murah senyum ini menanggapinya santai
BACA JUGA: BKD Belum Tahu Jumlah Honorer yang Lolos jadi CPNS
"Medalinya justru sekarang saya simpan di tempat yang aman," kata mantan Ketua KPUD Lobar ini sambil tersenyumBACA JUGA: Latihan Perang, Anggota Pasukan Elit Malaysia Sakit Perut
Seperti diketahui, penghargaan bergengsi Ramon Magsaysay itu diterima TGH Hasanain Djuaini di Filipina
BACA JUGA: Satu Bulan Alat E-KTP Belum Beroperasi
Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi yang sangat mendalam dari dunia internasional atas kerja keras dan dedikasi seseorang dalam berkaryaMenurut Hasanain, medali emas 24 karat tersebut begitu berharga karena merupakan prestise bagi hidupnyaSelain itu, namanya terukir jelas pada medali tersebut, sehingga tidak mungkin untuk menjualnya"Calon pembeli pun pasti harus berpikir dua kali membeli medali emas tersebut," kata alumni Gontor, kelahiran Lombok 17 Agustus 1964 itu.
Ditanya alasan mengapa medali buatan Italia itu disimpan di sebuah tempat khusus, menurut Hasanain lebih karena faktor keamananJika disimpan di rumah atau di ponpes, ia khawatir"Saya tidak ingin penghargaan berkelas internasional itu raib tanpa bisa dikenang," tandasnya.
Terkait kondisi keuangan ponpes yang menjadi pemicu kabar miring tersebut, Sekretaris Bazda NTB ini menegaskan, kondisi ponpes kini tidak ada masalah krusial terutama menyangkut urusan finansial"Saya juga bingung dari mana kabar yang mengatakan ponpes tengah defisitJustru kini kami tengah gencar-gencarnya membangun," ujarnya.
Hasanain menyatakan, ke depan ponpes berencana membangun sebuah perguruan tinggi swastaPuluhan are tanah telah dibeli untuk keperluan perluasan bangunan ponpes.
Imbas dari penerimaan penghargaan tersebut, dalam waktu dekat akan digelar konser integrasi kesenian dengan ponpes yang merupakan kerjasama antara Cina, Filipina dan IndonesiaKonser tersebut akan menampilkan pemain harpa tersohor asal Cina dan FilipinaBukan itu saja, empat orang siswa muslim Filipina dan 8 muslim Thailand juga akan disekolahkan ke Ponpes Nurul Haramain selama enam tahun(ida)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekanbaru Gelap Gulita
Redaktur : Tim Redaksi