Meeting Sambil Kuliner? Yuk ke The Sixty Two Resto

Rabu, 22 November 2017 – 20:33 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Anda bingung cari tempat untuk meeting? Atau sekadar tempat co-working di Kota Bandung? Tak usah bingung, arahkan GPS anda ke Jalan Cisangkuy 62 Kota Bandung.

Ada The Sixty Two Resto and Lounge. Restoran bergaya klasik modern ini sangat cocok bagi anda yang ingin berburu kuliner sekaligus untuk aktivitas meeting di pusat Kota Bandung.

BACA JUGA: GenPI Luncurkan Tiga Pasar Baru Lagi

“The Sixty Two restoran dibuka April 2017. Memiliki konsep Meeting, namun tak menjadikan tempat ini kaku layaknya tempat meeting di hotel atau kantor,” ujar pengelola The Sixty Two Resto and Lounge, Dian Masyita di Bandung.

Di Kota Kembang sangat jarang restoran dan cafe dengan konsep seperti ini.

BACA JUGA: Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Jadi Tuan Rumah ITEPC 2017

Terlebih Lokasinya sangat strategis berada di sebelah kanan Gedung Sate, membuat resto ini menjadi lokasi meeting point bagi para wisatawan yang datang ke Bandung.

“Kapasitasnya bisa mencapai 160 orang. Bisanya selain meeting, juga sering dijadikan tempat co-working space, arisan, reunian, bridal shower, baby shower, seminar, FGD, pesta ulang tahun, tunangan hingga akad nikah” ucap Dian.

BACA JUGA: Akses Makin Istimewa, 3 Ribu Turis Bakal Serbu Maratua

Terlebih, lanjut Dian, orang yang datang ke restoran yang bukan hanya dari kalangan orang kantoran saja.

Mulai dari mahasiwa, tamu laur negeri dari Universitas Padjajaran, artis, gubernur, hingga menteri juga pernah hadir ke restoran ini.

“Tempatnya cozy, internetnya super cepat, kami juga menggratiskan biaya ruang meeting dengan infocus di dalamnya. Dan yang paling penting, urusan colokan listrik juga kami sediakan sangat banyak,” katanya.

Menyoal menu andalan The Sixty Two, menawarkan berbagai makanan khas nusantara dan eropa ini memiliki harga yang relatif terjangkau.
Mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu perorang untuk menu buffet.

Ada juga ala carte yang tidak membuat kantong anda kempes. Para pengunjung bisa menikmati menu sambil melakukan meeting tanpa dibatasi waktu.

“Kami tidak membatasi berapa lama pengunjung melakukan meeting atau networking. Menu yang kami tawarakan tentunya juga sangat okr. Ada western steak, berbagai varian pizza. Fillet Mignon, salmon en papilotte. Menu dari ikan salmon. Untuk menu nusantaranya ada Sop Bintun, Iga bakar, Sup ikan kemangi, dan masih banyak lagi” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kehadiran dan eksistensi The Sixty Two restoran yang berkonsep meeting di Bandung ini.
Menteri yang juga tinggal di Bandung itu menuturkan, kota itu sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kota tujuan wisata.

Menteri asli Banyuwangi ini menilai Kota Bandung saat ini telah didukung oleh beragam fasilitas seperti hotel dan gedung pertemuan yang memiliki standar.

"Bandung sudah bagus. Kita bisa lihat banyak fasilitas yang mendukung pariwisata. Termasuk The Sixty Two Resto and Lounge Bandung yang pasti bisa menjadi tempat yang ramah untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,"kata Menpar Arief.

Setelah mengunjungi restoran, pengunjung juga bisa berwisata di dekat Gedung Sate. Seperti ke Museum Geologi Bandung.

Museum yang memiliki bangunan dengan arsitektur kolonial Belanda ini menyuguhkan wisata edukasi yang cocok dikunjungi keluarga maupun anak muda.

Atau bisa mengunjungi pasar yang berada di Lapangan Gasibu. Posisinya persis berada di depan Gedung Sate.

Untuk udara dingin dan sejuk, para wisatawan bisa langsung meluncur ke Lembang Bandung setelah selesai melakukan meeting di restaurant tersebut.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Judika Bakal Ramaikan Festival Crossborder Atambua


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler