Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Jadi Tuan Rumah ITEPC 2017

Rabu, 22 November 2017 – 14:44 WIB
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

jpnn.com, BALI - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali kembali mendapat kehormatan menjadi tuan rumah International Training on Ecotourism for Pasific Countries (ITEPC).

Agenda berskala global ini dihelat di STP Nusa Dua Bali, Bali, 20-26 November 2017 mendatang.

BACA JUGA: Akses Makin Istimewa, 3 Ribu Turis Bakal Serbu Maratua

Ketua STP Bali Byomantara didampingi Pembantu Ketua I STP Bali Eka Mahadewi mengatakan, ITEPC ini adalah kegiatan MICE. Agendanya meng-cover  meetings, incentives, conferences, exhibitions.

Seluruh peserta diberi pelatihan bersama sejumlah ilmuwan, berfokus pada teori dan praktik ide-ide baru dan perspektif kegiatan ekowisata.

BACA JUGA: Judika Bakal Ramaikan Festival Crossborder Atambua

"Indonesia saat ini sedang mempromosikan kegiatan ekowisata dan berharap dapat menciptakan ide-ide baru baik dalam  menggunakan sumber daya dan saling menjaga keanekaragaman." ujar Eka Mahadewi, Selasa (21/11).

Topiknya pun dipilih yang sedang in saat ini. Dari pengembangan ekowisata di kawasan Pasifik, learning dan best practices of Indonesia, prinsip dan praktik ekowisata di kawasan pulau-pulau kecil hingga perubahan iklim dan dampaknya bagi pariwisata, semuanya diulas.

BACA JUGA: Pasar Karetan gandeng SampahMuda.Com untuk Kelola Sampah

Goal yang dicari, forum bisa menjadi pertukaran pengalaman dan gagasan di antara Indonesia dengan negara-negara peserta dari kawasan Pasifik.

Utamanya dalam membangun sinergi dan kerjasama pengembangan ekowisata.

Nantinya, beberapa destinasi wisata yang dijadikan tempat observasi lapangan akan dikemas dalam bentuk fam trip ke beberapa lokasi wisata di Bali.

"Di antaranya ITDC Nusa Dua, Pantai kuta, Desa Penglipuran Bangli, Ubud, Desa Pemuteran Buleleng, Jatiluwih dan Tanah Lot. Dan hal dibahas bersama 18 negara ikutyang menjadi representasi beberapa negara pasifik. Di antaranya Tonga, Samoa, Solomon, Kiribati, PNG dan Palau," tambah Eka

H.E Wajid Fauzki, Senior Advisor Kemenlu RI ikut mengamini.

“Pariwisata akan baik bila negara-negara yang berada di suatu kawasan memiliki kerja sama yang erat dan keunggulan bersama,” tuturnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga tak mau kalah. Dia langsung melayangkan dua jempol lantaran MICE adalah sektor industri pariwisata yang menjanjikan.

“Karena itu, makin banyak MICE, makin cepat industri dan turunannya berkembang. Ini juga sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan kita,” lanjutnya.

Indonesia memang sudah menjadi langganan untuk event internasional. Itu dibuktikan dengan event besar dunia yang baru-baru ini digelar.

Di antaranya ASEAN Summit pada tahun 2011, ASEAN Tourism Forum 2012,

APEC Summit 2013, World Economic Forum 2015, 60 th Commemorative

Asian-African Conference 2015, World Islamic Economic Forum (WIEF) pada tahun 2016 dan juga ITMF Annual Conference 2017 Bali

Tahun 2018 benar-benar akan menjadi tahun pariwisata Indonesia. Sejumlah event pariwisata kelas dunia siap menyapa. Dari Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018, lalu IMF World Bank Group di Bali pada Oktober 2018.

Yang terakhir, ada pameran bisnis meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) Business Event ASEAN di ICE BSD Tangerang pada 9-11 April 2018 mendatang. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaring Wisman, Batam Gelar OCC Golf Tournament 2017


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler