jpnn.com - JAKARTA - Ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Golongan Karya (PG) memunculkan rumor berbunyi koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat pada Pemilu 2009 mendatang bakal pecahDiprediksi, Partai Golkar akan berkoalisi dengan PDIP
BACA JUGA: Kriteria Suara Terbanyak Tidak Langgar UU
Hal ini diperkuat dengan kehadiran Ketua Dewan Penasihat DPP PDIP, Taufiq Kiemas.Rumor itu tidak dibantah oleh Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI, Priyo Budi Santoso
BACA JUGA: Hazrul Bersaing dengan Wartawan Metro TV
Tapi, lanjut Priyo, untuk menduetkan Megawati dan Jusuf Kalla itu masih tergantung pemenang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dahulu
Namun, Priyo membantah kehadiran Taufiq adalah upaya Golkar untuk menaikkan bargaining position dengan Partai Demokrat yang didirikan SBY.Tidak ada hubungannya itu
BACA JUGA: KPUD NTB Hadapi Dua Gugatan
"Kan kita tahu, Golkar kan suaranya lebih besar dibanding Partai DemokratKenapa juga kita harus bersikap begituKan gak logis," tegasnya.Walau demikian, Partai Golkar belum menyikapi ajakan Taufiq untuk melakukan koalisi permanen alias koalisi yang tidak hanya untuk masa 5 tahun saja"Kita kerjasama dengan PDIP sudah cukup lama, tapi untuk masuk ke koalisi permanen, kita usulkan itu akan kita deklarasikan setelah pemilu," ujarnya.
Di tempat yang sama Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan, meski ada sinyal Golkar dan PDIP akan berkoalisi di Pemilu 2009, namun Golkar tidak akan begitu saja meninggalkan Partai Demokrat (PD).
"Koalisi dengan PDIP tergantung perolehan suara pemilu nantiKita belum putuskan (untuk tidak berkoalisi dengan PD)Kalau sampai 2009, kita baru confirm, tergantung hasil Pemilunya nanti," ujar Agung.
Ditegaskannya, dalam acara ini tidak akan diputuskan hal apapun terkait dengan koalisi, maupun capres/cawapres yang akan diusung partai berlambang beringin ini"Silaturahmi ini menurutnya, merupakan ajang evaluasi bagi Golkar untuk persiapan Pemilu 2009."
Sementara Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung Wibowo, menyatakan, meski bersikap sebagai partai oposisi, PDIP bekerja sama dengan Golkar untuk hal-hal lain.
"Namun, kerja sama itu belum memiliki bentuk konkretYa meskipun PDIP sebagai partai opisisi, dalam berbagai hal pasti kita melakukan kerja bersama-sama dengan Golkar," terangnya.
Namun Pramono belum bisa memastikan bentuk kerjasama yang akan dilakukan"Nanti duluSekarang komunikasi masih berjalan terus-menerusDan pembicaraan masih berlangsung," katanya.
Pramono mengakui selama ini, Golkar dan PDIP telah membangun kebersamaan, terutama dalam menyikapi berbagai permasalahan bangsaTidak mungkin bangsa ini nanti diurus oleh kelompok-kelompok.
"Jadi ini merupakan silaturahmi kontinyu dan tidak hanya berhenti di sini saja," tambah diaNamun, Pram membantah kedatangan PDIP ke acara Golkar kali ini merupakan kelanjutan dari pertemuan kedua partai di Medan dan Palembang beberapa waktu laluTidakKarena ini murni digagas oleh Partai Golkar, kata dia(Fas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Provinsi Belum Ada, Sudah Ada Calegnya
Redaktur : Tim Redaksi