BACA JUGA: SBY Presiden Quick Count
Mereka sudah menyiapkan quick count tandingan dan sejumlah dugaan kecuranganTadi malam, kubu pasangan capres-cawapres Mega-Prabowo langsung menggelar jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta
BACA JUGA: Masih Ogah Bicara Kabinet
Namun, Mega tidak munculMewakili Megawati, Prabowo mengklaim bahwa pelaksanaan pilpres masih diwarnai kecurangan
BACA JUGA: Boediono akan Akomodasi Mega-Pro dan JK-Win
Buktinya, masih banyak nama pemilih bermasalah dalam DPTSatu nama tapi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berbeda’’Berdasarkan pengamatan kami, ternyata proses penyelenggaraan pilpres jauh dari demokratisKita melaksanakan proses pemilihan dengan DPT yang bermasalahAda 5,6 juta nama pemilih yang diduga manipulasi,’’ katanya.Tapi, Prabowo belum bisa membuktikan apakah nama-nama ganda dalam DPT itu digunakan untuk berbuat kecurangan’’Kami belum mendapatkan bukti perbuatan kecuranganTapi, DPT ini menunjukkan bahwa proses pemilihan berjalan tidak demokratis,’’ katanya
Selain itu, kecurangan lain juga ditemukan pada pemilih yang menggunakan KTPPetugas Pemungutan Suara (PPS), kata Prabowo, mempersulit massa pendukungnya’’Mereka sudah membawa KTP dan KK, malah diminta foto copyPadahal ini hari libur dan mereka rakyat kecilBagaimana mereka bisa memenuhi itu,’’ katanyaPrabowo mengklaim ada 5 ribu pendukungnya di Tanjung Priok, Jakarta, yang tidak bisa memilih karena persyaratan itu.
Mantan Danjen Kopassus itu juga mengeluhkan sejumlah stasiun televisi yang menyiarkan hasil exit poll dan quick count sebelum proses pemungutan suara rampung’’Itu bisa mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentuPadahal, di negara moderen, itu dilarangExit poll dan quick count baru boleh diumumkan setelah pemungutan suara selesai,’’ katanya
Prabowo juga menolak hasil quick count sejumlah lembaga survei yang memenangkan SBYKata dia, itu adalah upaya untuk mempengaruhi masyarakatSebab, belum tentu di lapangan hasilnya seperti yang disiarkan’’Kita menghimbau bahwa semua saksi hendaknya tidak terpengarh dengan upaya pembentukan opini,’’ katanya.
Dia membeberkan hasil quick count tandingan dari Indonesia Development Monitor (IDM)’’Mega-Prabowo memperoleh 38,83 persen, SBY-Boediono 30,05 persen, sementara JK-Win 31,29 persenArtinya semuanya masih dinamisItu diperoleh dari 3 ribu TPS di 17 provinsi,’’ katanyaBahkan, kata Prabowo, hasil penghitungan di KPU pun tidak langsung menyebut SBY-Boediono meraup 50 persen’’Kami mendapat data bahwa SBY-Boediono 49 persen, Mega-Prabowo 42 persen, dan sisanya JK-WinTapi, orang-orang di mana-mana menyiarkan kalau SBY-Boediono sudah 50 persen,’’ katanya
Karena itu, Prabowo akan melakukan langkah hukum untuk menindaklanjuti temuannya itu’’Kami sedang menginventarisir semua kecurangan yang kami temukanKami khawatir pemilu ini berjalan tidak demokratis dan sesuai dengan peraturan,’’ katanya(aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega-Pro Menang Mutlak di TPS Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi