Mega Semprot Elite PDIP "Nakal"

Kapok dengan Kader-Kader Bermasalah

Sabtu, 25 Februari 2012 – 08:15 WIB

BALI -  Mengaku tahu banyak kadernya yang "nakal", Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri semprot elite yang cari makan dipartainya. Bahkan, dengan lantang, Mega mempersilakan kadernya yang hanya berniat cari uang agar keluar dari partainya.

"Saya alergi dengan oknum kader partai yang hanya menjadikan PDIP sebagai sapi perah, seperti menjual partai dengan menjanjikan akan memberi dukungan. Mulai dari satu  juta, 5 juta, 100 juta, 300 juta, 500 juta, dan seterusnya. Jangan pikir saya tidak tahu. Jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga," katanya dalam pidato politiknya di Konsolidasi tiga pilar PDIP di Bali, Jumat (24/2).

Karena itu,  Mega mengaku tidak aneh jika ada kader yang berani menghina dan bahkan sampai membakar atribut partai. Menurutnya, hal itu disebabkan karena mereka tidak punya ideologi dalam berpartai. "Dan mereka hanya berpikir pragmatis, tidak memikirkan partai sebagai alat pengabdian kepada rakyat," tegasnya lagi.

Tidak hanya itu, Mega juga memerintahkan kader-kadernya yang duduk di lembaga eksekutif dan legislatif untuk turun ke konstituennya. Karena, setiap anggota DPR, DPRD ataupun kepala daerah takkan bisa duduk tanpa kerjakeras pengurus partai di tingkat anak ranting.

"Jangan hanya kalau lagi ada maunya, anak ranting ditarik-tarik. Tapi kalau sudah jadi, menengok saja jarang," katanya sambil diikuti suara gemuruh seakan mengamini pernyataan Mega. "Silakan kalian teriak, biar yang duduk di depan (elite PDIP)  ini semuanya mendengar," sindirnya.

Dalam kesempatan itu juga, dia menantang elite-nya yang hanya memanfaatkan partai dan jarang turun ke konstituen untuk mengakui kesalahannya di hadapan peserta konsolidasi tiga pilar PDIP. "Kalau berani berkata jujur dan berani mengaku, silakan acungkan tangannya. Jangan sampai ada musuh dalam selimut. Saya tahu di kalangan ini saja ada orang seperti itu," tantangnya, meskipun tak satupun elite yang mengacungkan tangannya.

Sebelumnya, Megawati juga menegaskan pada kadernya di Yogyakarta, bahwa  tahun ini bakal melakukan rekrutment calon legislatif (caleg) secara ketat dan bertahap. Salahsatunya, dengan memberlakukan test urin dan psikologi.
"Kami inginkan kader-kader PDIP berkualitas dan sehat, bukan kader bermasalah. Karena itu kita antisipasi dari awal dan caleg yang terindikasi menggunakan nakoba takkan direkomendasikan di Pemilu 2014," kata Ketua Umum PDIP Megawati usai membuka Pendidikan Kader Pendidik PDIP di gedung Jogja Expo Center, di Yogyakarta, Rabu (23/2).

Tak hanya itu, Presiden RI ke-4 itu juga memastikan, jika anggota DPR yang terbukti menggunakan obat-obatan terlarang bakal dipecat. "Kader yang duduk di DPR itu adalah orang yang lebih dari yang biasa. Karena itu mereka harus jadi panutan. Siapapun nanti yang terbukti pasti akan langsung saya keluarkan," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo yang mendampingi Mega menambahkan, selain prasyarat tes urine dan psikotes, tahun ini proses program rekrutmen caleg bukan hanya dengan pendidikan politik tapi juga pemahaman ideologi partai. Itulah yang membedakan PDIP dengan partai lainnya.

"Kita ingin merebut kekuasaan secara konstitusional pada 2014 nanti yang memang harus dilaluli melalui tahapan-tahapan yang jelas, seperti salahsatunya dengan sekolah pendidikan ideologi partai ini. Dan pendidikan ini harus mampu melahirkan kader bangsa yang berpihak pada rakyat, memiliki wawasan membangun bangsa dunia," papar Tjahjo.

Sekalipun begitu, dia menolak bila diklat atau sekolah pendiri bangsa tersebut dianggap sebagai tiket masuk jadi caleg atau kepala daerah. Diklat sebagai pendidikan kader untuk pemahaman terhadap ideologi partai sehingga semua kader harus mengikuti seluruh proses politik yang dijalankan partai. "Ini bukan tiket jadi caleg atau gubernur. Semua kader harus bisa memahami secara ideologis ajaran Bung Karno dan mengimplementasikan dalam Trisakti," katanya.

Pendidikan kader, lanjut Tjahjo, tidak secara konvesional namun dengan sistem berjenjang menggabungkan tradisi keilmuan dan kepartaian. Menurut dia, konsep-konsep pemikiran Bung Karno akan menjadi materi pendidikan kader. "PDIP ingin merangkai kembali pemikiran-pemikiran Bung Karno untuk semua kader partai dan bangsa ini yang sebelumnya pernah terputus karen diputusakan," imbuhnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BK Minta Cafe Milik Anggota F-PD Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler