JAKARTA--Dua pimpinan institusi penegak hukum, Kapolri Jendral Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief dipastikan tak hadir dalam diskusi hukum 'Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bebas Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat' bersama Kepala Daerah, Pimpinan DPD PDIP, Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia, Jumat (10/2), di Jakarta.
PDI Perjuangan yang menggelar acara itu sangat kecewa. Ketua Panitia Trimedya Panjaitan, mengatakan Kapolri Jendral Timur Pradopo tidak hadir karena mendampingi presiden di Jambi dalam peringatan hari pers. Sedangkan Jaksa Agung Basrief Arief membatalkan lewat telepon kepada Trimedya, dengan alasan harus bertemu Wakil Presiden. Kemudian, siang hari menjemput presiden di Bandara Halim Perdana Kusumah.
"Agak janggal kedengarannya Jaksa Agung menjemput Presiden di Halim. Ini berat kayaknya kalau mereka (Kapolri dan Jaksa Agung) dapat bicara di forum PDI Perjuangan," sindir Trimedya dalam laporan pembukaan diskusi itu.
Jaksa Agung diwakili oleh Jampidsus Andi Nirwanto. Sedangkan Kapolri, diwakili oleh Kabareskrim Komjen Pol Sutarman. Sedangkan Abraham Samad Ketua KPK menurut Trimedya, akan hadir. "Beliau BBM-an sama saya bersedia hadir. Tapi, beliau berharap saat jadi pembicara Bu Mega ada disini," katanya. "Kalau nanti malam Abraham hadir, berarti sejak dilantik 17 Desember, inilah pertama kali beliau berbicara di luar (acara) KPK," ujar Trimedya lagi.
Kekecewaan juga dirasakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Saya tertawa dalam batin Trimedya semakin galak, bisa dia bilang kenapa alasan Kapolri tidak bisa hadir, Jaksa Agung tidak bisa hadir. Saya sebetulnya deg-degan jangan-jangan versi orde baru terulang lagi," sindir Mega saat pidato membuka diskusi.
"Aneh, kenapa ya? Padahal yang milih juga kita. Jangan lupa ya, pak," kata Mega. Padahal fit and propert tes, Mega mengaku sudah ingatkan Sekjen dan Fraksi (PDIP), tidak ada alasan untuk voting, memilih pejabat-pejabat tersebut. "Mana bisa Republik Indonesia divoting. Maka, melalui suara saya yang jauh disana, kedua beliau ini harus mengerti PDI Perjuangan bukan lawan. PDI Perjuangan juga warga negara Indonesia," kata Mega.
Usai pembukaan dilanjutkan diskusi dengan menghadirkan Jampidsus dan Kabareskrim. Jampidsus mengatakan, bahwa Jaksa Agung ada acara yang tidak bisa ditinggalkan.
"Saya sampaikan permintaan maaf bapak Jaksa Agung, karea pagi ini ada undangan dan acara yang rupanya tidak bisa ditinggalkan. Sehingga dalam waktu serta merta beliau menugaskan saya menghadiri acara ini," kata Jampidsus. Sedangkan Komjen Sutarman mengatakan, "Kami memohonkan maaf seyogyanya bapak Kapolri hadir, tapi beliau berada di Jambi mendampingi bapak Presiden kegiatan di Jambi." (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Pertanyakan Kuliah Umum Pejabat Pentagon
Redaktur : Tim Redaksi