Mega Tentukan Pengganti Taufiq

Selasa, 11 Juni 2013 – 07:02 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum merasa perlu untuk segera membahas pengganti ketua MPR pasca meninggalnya Taufiq Kiemas. Penggantian Taufiq akan diserahkan sepenuhnya pada keputusan Megawati Soekarnoputri, yang notabene ketua umum DPP PDIP dan istri mendiang Taufiq.

"Nanti ketua umum yang akan menentukan, tapi tidak sekarang," ujar T.B. Hasanudin, wakil ketua Fraksi PDIP, di gedung parlemen Jakarta kemarin (10/6).

Hasanudin menyatakan, Mega maupun DPP PDIP saat ini masih berduka atas meninggalnya Taufiq. Penggantian Taufiq memang tak perlu terburu-buru. Mekanisme Undang-Undang Nomor 27/2009 juga memberi waktu bagi fraksi yang mendapat kursi ketua MPR untuk menentukan pengganti.

"Nanti dibicarakan setelah peringatan tujuh hari beliau. Begitu etikanya," ujarnya.

Sementara itu, pimpinan MPR akan menyerahkan sepenuhnya penentuan pengganti almarhum Taufiq kepada Fraksi PDIP. Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, dalam waktu dekat pimpinan MPR akan melakukan rapat untuk meminta Fraksi PDIP mengajukan usulan nama pengganti.

Dalam waktu 30 hari, Fraksi PDIP harus mengajukan nama untuk kemudian dikukuhkan sebagai ketua MPR. "Pengukuhan pengganti almarhum Taufiq Kiemas bisa dilakukan melalui sidang paripurna MPR atau bisa dengan memberitahukan melalui surat kepada seluruh anggota MPR," ujar Lukman. 

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem yang juga mantan Sekjen DPD Siti Nurbaya mengharapkan jabatan ketua MPR yang kosong setelah wafatnya Taufiq diisi figur yang memiliki tingkat ketokohan yang diakui.

Dia punya kesan tersendiri atas sosok almarhum dan menyebutnya sebagai tokoh yang bisa mendamaikan seperti ketika terjadi "perseteruan" antara DPR dan DPD soal kewenangan pembahasan undang-undang. 

"Karena itu, saya berharap penggantinya juga merupakan tokoh yang memiliki kepribadian sama, mampu menyejukkan dan merekatkan bangsa," tutur dia.    

Sedangkan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari mengungkapkan, ada wasiat dari almarhum tentang tata cara pemilihan ketua MPR.

"Beliau berpesan, ketua MPR idealnya jangan dipilih melalui voting. Sangat ideal kalau dilakukan konsensus. Karena memang ketua MPR itu dimensi politiknya beda dengan DPR yang sarat dengan politik," ungkapnya di gedung parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.      

Diperlukan figur dengan sikap kenegarawanan yang mumpuni untuk mengisi posisi ketua MPR. Fraksi PDIP, imbau Hajriyanto, harus memilih pengganti Taufiq Kiemas dengan cermat melalui musyawarah. "Tidak dengan voting. Mesti konsensus, musyawarah mufakat bulat," tegasnya.

Rumah Duka
Sementara itu, sampai hari ketiga kematian Taufiq Kiemas, keluarga Megawati Soekarnoputri terus mendapatkan kunjungan dan ucapan belasungkawa dari para kerabat atas meninggalnya Taufiq.

Di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Megawati masih ditemani anaknya, Puan Maharani. "Sebagian pulang, ada juga yang tinggal. Yang tinggal hanya Mbak Puan yang menemani ibu (Megawati, Red)," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di rumah Megawati kemarin.        

Seluruh keluarga inti Megawati saat ini beristirahat dan berada dalam kondisi sehat. Rencananya, malam ini keluarga kembali menggelar tahlilan yang akan berlangsung selama tujuh hari ke depan.

"Yang akan datang Ketua PB NU KH Said Agil Siradj dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin," terang Tjahjo.    

Kesedihan atas meninggalnya Taufiq masih menyelimuti sang istri, Megawati Soekarnoputri. Putri Bung Karno itu masih mengurung diri di rumahnya. Sejak Taufiq meninggal, tak sepatah kata pun yang terucap dari bibir Mega kepada media.

Kendati masih berduka, ketua umum PDIP tersebut tetap mengikuti jalannya acara tahlilan dua hari terakhir. "Ibu Mega ada kok di dalam. Iya, pasti masih sedih," kata Tjahjo.

Saat ini, sambung dia, Megawati belum bisa memberikan keterangan kepada pers soal kematian suaminya. Pasalnya, Mega saat ini masih berduka.

"Ibu belum bisa komentar. Tapi, nanti ibu akan memberikan keterangan pers," tukasnya. (bay/c11/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tepis Penanganan Century Mandeg

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler