jpnn.com - JAKARTA - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, punya kenangan tersendiri tentang sosok mendiang Nelson Mandela. Megawati bahkan beberapa kali mengirim batik ke mantan Presiden Afrika Selatan (Afsel) yang meninggal dunia Kamis (5/12) malam itu.
Megawati setidaknya dua kali bertemu dengan Mandela. Saat Mandela ke Indonesia, Megawati merupakan salah satu tokoh di tanah air yang ditemui pejuang antiapartheid itu. Pada pertemuan itu, Mandela menceritakan sosok Syech Yusuf, ulama asal Sulawesi Selatan yang dimakamkan di Afsel. Selain itu, Mandela juga mengungkapkan kekagumannya pada Bung Karno, ayah Megawati.
BACA JUGA: Pengamat Berharap Media Jadi Literasi Politik
Karenanya saat naik menjadi Presiden, Megawati pun melakukan kunjungan balasan ke Afsel termasuk menemui Mandela. Kepada pengganti Mandela di Afsel, Megawati minta agar pemerintah di negara yang ada di ujung selatan Benua Afrika itu menganugerahkan gelar pahlawan untuk Syech Yusuf. Dari pemerintah Afsel pula, Bung Karno yang merupakan salah satu inspirator bagi Mandela, mendapat penghargaan tertinggi karena jasanya memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di Afrika.
Megawati bahkan menyempatkan diri mengunjuingi penjara di Pulau Robben tempat Mandela menghabiskan 27 tahun masa hidupnya karena menentang rezim apartheid. Menurut Megawati, dunia telah kehilangan dengan meninggalnya sosok Mandela.
BACA JUGA: Ketua PBNU Ikut Doakan Nelson Mandela
"Nelson Mandela bukan hanya Bapak Bangsa utk rakyat Afrika Selatan, tapi menginspirasi dunia. Mandela mengajak manusia menemukan dua hal dalam kemanusiaannya yaitu penghormatan atas hak-hak dasar manusia dan sikap memaafkan," kata Megawati dalam rilisnya ke media, Jumat (6/12).
Menurutnya, perjuangan Mandela segaris dengan yang diperjuangkan Bung Karno, yakni perikebangsaan dan perikemanusiaan yang bisa sejalan. Mandela juga mengaku menggunakan pidato-pidato Bung Karno sebagai alat perjuangan melawan rezim apartheid.
BACA JUGA: Tertekan, Angie Pingsan di Mobil Tahanan
"Artinya, kecintaan Nelson Mandela atas bangsanya kongruen dengan kecintaanya pada kemanusiaan. Dan bagi beliau (Nelson, red) perjuangan itu bukan hanya untuk Afrika Selatan tapi selalu memperjuangkan pada berbagai belahan dunia. Inilah kesamaan Mandela dengan Bung Karno," ulas Megawati.
Menurutnya, Mandela merupakan pahlawan sekaligus negarawan. Sebab, kata Megawati, pria yang akrab disapa dengan panggilan Madiba itu rela menyisihkan kepentingan diri dan keluarga, termasuk melepaskan seluruh keinginannya untuk berkuasa sehingga bisa mewariskan transisi kepemimpinan nasional di Afrika Selatan secara damai.
"Mandela juga seorang pemimpin yang menunjukkan karakter dan kepribadian bangsanya. Semua rakyat mencintainya karena Mandela menjadi bagian dari kepribadian Afrika Selatan. Kita juga kehilangan tokoh besar ini, karena apa yang beliau lakukan sejalan dengan Trisakti Bung Karno," tulisnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI dan BKKBN Evaluasi Baksos KB 2013
Redaktur : Tim Redaksi