Megawati Beber Alasan Pilih Ahok untuk Dampingi Jokowi

Minggu, 10 November 2013 – 21:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menceritakan kisahnya memutuskan mengusung duet Jokowi Widodo alias Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu. Megawati mengakui banyak yang pesimistis dengan keputusannya saat mengusung Jokowi-Ahok karena dua-duanya hanya tokoh yang jauh di luar Jakarta.

Megawati membagi kisahnya menduetkan Jokowi-Ahok saat memberikan sambutan pada perayaan ulang tahun politisi PDIP, Sabam Sirait ke-77 tahun yang dirangkai dengan peluncuran buku berjudul "Politik Itu Suci" di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Minggu (10/11). Megawati menuturkan, dirinya tengah berada di Bali saat menghubungi Jokowi untuk diusung di Pilkada DKI.

BACA JUGA: Hindari Blunder Politik agar Citra DPR Tetap Baik

"Saya telepon dari Bali, 'Pak Jokowi di mana?'," kata Mega mengawali ceritanya. "Ngapunten saya (maafkan saya, red) di Solo. Ada tugas?" kata Megawati menirukan jawaban Jokowi.

Mega pun melanjutkan. "Dek tugasmu berat, saya lempar ke Jakarta ya? Dia diam. Saya bilang enggak ada diam, yang ada siap. Dia (Jokowi, red) menjawab, 'siap, Bu'," lanjutnya.

BACA JUGA: Tumbuhkan Nasionalisme di Hari Pahlawan

Setelah Jokowi menyatakan kesediannya, Mega pun berbicara dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo. Saat itu, Tjahjo bertanya kepada Mega mengenai pendamping Jokowi.

Presiden RI kelima itu pun memikirkan sosok yang layak untuk mendampingi Jokowi. "Saya mikir orang Solo kan halus dan marahnya dipendam, mesti dicari orang yang rada preman," ujarnya disambut tawa para hadirin. Mega akhirnya mengusung Ahok untuk mendampingi Jokowi.

BACA JUGA: Tuding SBY Sebut Jokowi untuk Alihkan Isu Penyadapan

Saat Mega mengusulkan Ahok yang berasal dari Bangka Belitung, Tjahjo sempat mempertanyakan pilihan itu. "Kok Ibu jauh banget ngambilnya? Saya jawab ya namanya Indonesia boleh dong," katanya.

Ketika sudah diputuskan mengusung Jokowi-Ahok, lanjut Mega, para kader PDIP sempat menyebut dirinya salah pilih pasangan. Sebab berdasarkan hasil survei, tingkat keterpilihan pasangan itu tidak bagus.

Meski begitu, Mega tidak menyerah. Ia meminta para kader PDIP untuk bekerja keras mendongkrak elektabilitas Jokowi-Ahok. "Akhirnya naik. Saya bilang, tuh kan suka enggak percaya sih sama Bu Mega. Jadinya keren toh," kata Mega. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Belum Tahu Penyebab Jatuhnya Heli di Malinau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler