jpnn.com, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb di Jakarta, Kamis (11/7).
Keduanya tampak berbincang selama lebih setengah jam membahas perdamaian dan persaudaraan umat manusia se-dunia.
BACA JUGA: Hasto Ungkap Alasan Megawati Pilih Ansy Lema Jadi Bacagub NTT, Ternyata..
Megawati dalam pertemuan mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity.
Diketahui, piagam itu yang kemudian ditindaklanjuti dengan inisiatif pendirian Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF).
BACA JUGA: Hasto dan Kusnadi Digarap KPK, Megawati Murka: Anak Buah Kita Ditarget Melulu!
"Langkah ini telah memperkuat upaya untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan secara global," kata Megawati saat berbincang dengan Imam Besar Al Azhar seperti tertuang dalam keterangan pers dari DPP PDI Perjuangan, Kamis.
Cucu Proklamator RI Soekarno itu dalam pertemuan turut berterima kasih kepada Ahmed El-Tayeb.
BACA JUGA: Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
Sebab, Imam Besar Al Azhar berkenan memberikan kepercayaan kepada Megawati sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024.
Megawati secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan pada 18 Desember 2023 lalu.
Dia mengaku merasa terhormat bisa berdialog dengan Ahmed El-Tayeb karena bisa menyampaikan pemikiran terhadap kemanusiaan.
"Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan muruah kemanusiaan dari sisi kehidupan," ujar Megawati berbicara pas pertemuan.
Imam Besar Al Azhar dalam dialog menerima berbagai pandangan Megawati dan merasa senang bisa menerima nasihat dariKetua Dewan Pengarah BPIP itu.
"Kami sangat setuju dengan ide dan pemikiran Ibu Mega (Megawati, red). Itu juga sangat kami rasakan. Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega," ujar Imam Besar Al Azhar saat pertemuan.
Megawati mendengar pernyataan itu segera berkomentar, "Oh, tidak. Kami yang butuh nasihat dari Imam Besar," katanya, lalu tersenyum.
Imam Besar Al Azhar kemudian berjanji hasil pertemuan dengan Megawati akan disampaikan kepada Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.
"Ibu Megawati senang dengan pertemuan ini. Saya lebih senang lagi. Saya akan disampaikan ke Presiden Mesir hasil pertemuan ini," ujarny.
Dengan kelembutan dan pengaruhnya, Imam Besar Al Azhar mengatakan banyak hal yang bisa dipetik dari dialog Megawati.
Usai pertukaran cindera mata, Megawati meminta izin kepada El Tayeb untuk diizinkan saling menjabat tangan dan berpose bersama.
Sembari tersenyum, Imam Besar Al Azar mengangguk sebagai isyarat menerima tawaran, lalu menjabat tangan Megawati.
Diketahui, Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Prof Quraish Shibab ketika bertemu Ahmed Al-Tayeb.
Selain itu, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Bajang turut mendampingi Megawati.
Sementara itu, Imam Besar Al Azhar tampak didampingi Sekjen Zayed Mohamed Abdelsalam ketika bersua Megawati. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di NTT, Hasto Sampaikan Alasan Megawati Calonkan Ansy Lema sebagai Bacagub
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan