Megawati: Hari Ibu adalah Perayaan Gerakan Politik Perempuan

Selasa, 18 Desember 2018 – 22:03 WIB
Megawati dalam peringatan Hari Ibu yang bertajuk ‘Super Showbiz Perempuan 4.0’ di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (18/12). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai, Hari Ibu adalah hari bersejarah untuk merayakan gerakan politik perempuan Indonesia. Hari Ibu tidak ditujukan untuk merayakan peran domestik perempuan.

Menurutnya, Hari Ibu adalah hari bersejarah untuk merayakan gerakan politik perempuan Indonesia. Gerakan yang memperlihatkan bahwa sejak awal mula berdirinya bangsa ini, di mana laki-laki dan perempuan memiliki kontribusi yang sama.

BACA JUGA: Lotte Indonesia Gelar Lomba Menulis Surat Cinta Untuk Ibu

"Pada masa penjajahan kolonial yang semua akses sangat sulit, 30 organisasi perempuan berkumpul, bermusyawarah dan bermufakat untuk terlibat aktif dalam merintis Indonesia Merdeka," kata dia dalam acara yang digelar Paguyuban Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia dalam peringatan Hari Ibu yang bertajuk ‘Super Showbiz Perempuan 4.0’ di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (18/12).

Megawati mengatakan, perhelatan ini mengingatkannya pada Kongres Perempuan Pertama pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928, di Yogyakarta. "Perempuan-perempuan pendiri bangsa tersebut, The Founding Mothers of Indonesia, mengusung gagasan tentang ‘Persatuan Perempuan Nusantara’," ujar Megawati.

BACA JUGA: Kritik Megawati ke Prabowo Tanda Perhatian Kakak ke Adik

Mereka memperjuangkan lahirnya kebijakan untuk pembangunan bangsa, seperti perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pelarangan usia dini pernikahan, masalah pendidikan bagi perempuan, termasuk kesetaraan upah bagi pekerja laki-laki dan perempuan.

Atas penghargaan terhadap gerakan dan perjuangan kaum perempuan Indonesia, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Dekrit tersebut menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional.

BACA JUGA: Pengamat: Sejatinya Prabowo Cuma Beropini, Begitu Pula Mega

"Jas Merah, kata Bung Karno. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah! Hari Ibu tidak ditujukan untuk merayakan peran domestik perempuan," pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, dilakukan juga penggalangan dana untuk pembangunan di Lombok dan Palu pascabencana. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Bangga PDIP Tetap Jawara meski Tak Punya Media


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler