jpnn.com, BALI - Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) untuk provinsi di Pulau Dewata sudah memfasilitasi 330 kekayaan intelektual.
Dia mengatakan upaya BRIDA Bali memfasilitasi kekayaan intelektual sesuai dengan arahan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri yang ingin hasil riset bisa dipatenkan.
BACA JUGA: Kunker BRIN ke Bali, Megawati Datang ke Kawasan Sains dan TeknologiÂ
"Tupoksi BRIDA di Bali itu itu memfasilitasi sertifikasi kekayaan intelektual," kata Koster setelah menghadiri acara dialog Megawati bersama para peneliti BRIN di Tabanan, Bali, Senin (7/8).
Dia mengatakan dari 330 sertifikasi yang difasilitasi BRIDA Bali didaftarkan secara komunal atau individu.
BACA JUGA: Ajakan Megawati ke Peneliti Selama BRIN Dalam Masa Transisi, Ternyata...
"Ada kaitannya dengan indikasi geografis, ada merek, ada karya cipta,” kata alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Koster melanjutkan semua hal berkaitan kekayaan intelektual sudah terorganisasi dengan pas setelah BRIDA Bali terbentuk.
"Jadi, kami sekarang mensinergikan semua di Bali supaya semua produk, karya budaya, maupun juga kaitannya dengan endemik Bali, plasma nutfah, supaya diurusin sertifikat kekayaan intelektualnya,” ujar dia.
Koster dalam kesempatan yang sama juga turut menyoroti ancama El Nino terutama dari sisi mitigasi.
Menurutnya, ancaman El Nino perlu diperhatikan di sisi kedaulatan pangan karena berpotensi menganggu produktivitas pertanian.
"Kami akan rapat tindak lanjut lagi dengan kabupaten atau kota se-Bali sejauh mana dampak daripada El Nino ini terhadap perubahan iklim yang berdampak pada produktivitas daripada pertanian itu sendiri. Jadi, kami tentu berharap walaupun itu benar ada, tidak terlalu berat seperti pandemi dan dampaknya tidak terlalu luas. Dan bisa dimitigasi dari awal,” kata Ketua DPD PDIP Bali itu. (ast/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan