Megawati Meninggal, Anjing Liar Dibasmi

Minggu, 01 Maret 2015 – 10:35 WIB

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Meninggalnya Megawati, warga Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), masih menjadi tanda tanya. Belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar apakah korban meninggal karena rabies atau tidak.

Sedangkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kobar mengimbau kepada masyarakat untuk membasmi anjing liar atau tak bertuan. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kobar Samsudin belum bisa dikonfirmasi perihal meninggalnya Megawati. Berdasarkan riwayat kesehatannya, Megawati sakit sejak digigit anjing akhir Januari lalu hingga akhirnya meninggal pada Kamis (26/2) lalu.

BACA JUGA: Hujan 30 Menit, Dua Lokasi Banjir

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perlindungan Tanaman Distanak Kobar Haryo Prabowo juga belum mendapat informasi lanjutan dari Dinas Kesehatan Kobar. Atas meninggalnya Megawati ini, Distanak mengaku ketir-ketir karena tidak mendapat informasi sejak awal kejadian.

”Apakah benar terjangkit rabies atau tidak, kami belum bisa pastikan, saya juga belum mendapat informasi lanjutan dari dinas kesehatan,” tutur Haryo pada Radar Sampit (JPNN Group) kemarin.

BACA JUGA: Ini Foto Terakhir Staf Kelurahan Sebelum Pingsan dan Meninggal

Meskipun demikian, Distanak Kobar akan ke Kolam untuk melakukan vaksinasi sekaligus koordinasi perihal dugaan rabies tersebut, Senin (2/3). ”Kami akan vaksin anjing-anjing di sana, makanya kami berharap agar pihak pemerintah kecamatan di sana mengoordinasikan dengan warganya supaya bersiap,” jelasnya.

Selain itu, Distanak Kobar juga berharap keterlibatan aparat keamanan bersama masyarakat untuk membasmi anjing liar yang tidak jelas asal usulnya.  Menurut Haryo, dinas terkendala jumlah sumber daya manusia (SDM) sehingga tidak bisa mengkaver semua wilayah.

BACA JUGA: Ibu Ini Menangis Terharu Dapat Hadiah Rp 10 Juta di Harlah PPP

Distanak juga kewalahan karena permintaan vaksinasi antirabies cukup tinggi. Sejauh ini distanak sudah memvaksin lebih dari 400 anjing. Logistik untuk vaksin juga masih aman karena Pemerintah Provinsi Kalteng sudah mengantisipasi penularan rabies dari Kalimantan Barat (Kalbar) yang saat ini dalam status kejadian luar biasa (KLB) rabies.

”Pemerintah Provinsi sudah mempersiapkan stok vaksin antirabies. Itu juga berkenaan sebagai antisipasi adanya KLB rabies di Kalbar,” jelas Haryo.

Belakangan sudah ada dua kasus gigitan anjing kepada manusia, yakni di Desa Sungai Bangkuang, Kecamatan Pangkalan Banteng, dan di Kotawaringin Hilir (Kohil). Korban gigitan di Sungai Bangkuan sudah sehat, namun yang di Kolam meninggal.  (sam/yit/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Bulan Kabur, Tahanan Kasus Narkoba Belum Ditemukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler