jpnn.com, PADANG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya ketika masih duduk di bangku sekolah menengah dan mendapat nilai buruk untuk mata pelajaran kimia. Bahkan, putri Proklamator RI bung Karno itu merasa ketakutan jika ayahnya sampai tahu soal nilai buruk tersebut.
Presiden Kelima RI itu menuturkan cerita tersebut saat menyampaikan orasi ilmiah pada penganugerahan gelar doktor kehormatan (Dr HC) untuknya dalam rapat senat terbuka Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Rabu (29/9). Tujuannya menceritakan soal nilai buruk itu adalah mengingatkan pentingnya posisi guru dalam mencerdaskan anak didik.
BACA JUGA: UNP Berikan Doktor Kehormatan ke Megawati, Ini Harapan Hasto
“Saya teringat ketika kimia dapat nilai tiga. Saya hanya berani menunjukkan (rapor) ke ibu saya untuk tanda tangan,” ujar Megawati yang langsung ditimpali tawa.
Sebenarnya nilai mata pelajaran lainnya di rapor Megawati baik, bahkan ada yang 9. Namun, untuk kimia memang jeblok.
BACA JUGA: Antara Beyonce Knowles dan Rohana Kudus dalam Pesan Megawati
Ternyata ibunda Megawati, Fatmawati tetap ingin melaporkan nilai kimia yang buruk itu ke Bung Karno. “Mati saya,” ujar Megawati lagi-lagi mengundang tawa.
Akhirnya dia membahas dengan teman-temannya yang sama-sama punya nilai kimia jelek. Megawati juga bertanya ke teman-temannya yang punya nilai kimia bagus.
BACA JUGA: UKP-PIP Mengapresiasi Gelar Dr HC dari UNP untuk Megawati
“Ini gurunya yang tidak bisa mengajar atau kita yang bodoh,” katanya.
Setelah rajin bertanya ke sana kemari, Megawati pada penerimaan rapor selanjutnya bisa mengantongi nilai 7 untuk mata pelajaran kimia. “Berarti gurunya yang tak bisa mengajar. Sebenarnya kan gampang rumus kimia itu asal mau sedikit menghafal,” ujarnya mengenang.
Rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor UNP Prof Ganefri itu dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Wakil Presiden RI 2009-2014 Boediono, Menko PMK Puan Maharani, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M Nasir, Menkumham Yasonna H Laoly, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Wakapolri Komjen Syafrudin dan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan.(rmo/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Pilih Berpolitik Humanis Sesuai Tuntunan Rasulullah
Redaktur & Reporter : Antoni