jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum terkait kasus yang membelit calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Karena Indonesia merupakan negara hukum.
"Masalah Ahok, beliau sendiri sudah katakan sebagai warga negara yang baik akan selalu taat hukum. Demikian juga apa yang kami lakukan dan saya menerima yang beliau katakan," ujar Mega usai memimpin rapat konsolidasi PDIP dalam rangka menyukseskan dan memenangkan pilkada serentak 2017, di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Kamis (17/11).
BACA JUGA: Sowan ke Istana, Prabowo: Kami Makan Siang Ikan Bakar
Menurut Mega, langkah menghormati hukum, sangat penting. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Mungkin banyak yang tak ingat, kalau melakukan tindakan dengan kekerasan, tak ada yang kalah dan menang. Hanya kerugian sangat besar bagi kedua belah pihak," ujar Mega.
BACA JUGA: Gerindra: Pak Prabowo Hanya Membalas
Presiden kelima Indonesia ini kemudian bercerita saat dirinya menjawab wakil presiden. Ketika itu, tengah terjadi pergolakan di Indonesia bagian timur.
"Saya ditugasi oleh Presiden Gus Dur untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan di sana," ujar Mega.
BACA JUGA: Megawati: Mari Dukung Jokowi-JK Wujudkan Indonesia Raya
Saking kerasnya pergolakan saat itu kata Mega, banyak wanita akhirnya menjadi janda. Demikian juga anak-anak banyak yang hidup terlantar.
Karena itu Mega juga meminta seluruh pihak, termasuk media massa untuk tidak mendorong situasi ke arah yang lebih buruk.
"Saya menegaskan, karena melihat masih banyak keinginan untuk memprovokasi terjadinya kekerasan. Saya tak tahu sejauh mana media dalam hal tersebut. Tapi perlu saya ingatkan, hal tersebut sangat berbahaya bagi NKRI," ujar Mega.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Isyaratkan Segera Garap Choel Mallarangeng di Kasus Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi